CILACAP,SERAYUNEWS.COM-Meski isu penculikan anak beberapa kali diklarifikasi Kepolisian Resort (Polres) Cilacap, namun masih ada saja pihak yang terus menyebarkan isu penculikan anak. Dalam beberapa waktu terakhir, hoax penculikan anak juga diberitakan media ini. Sejumlah informasi dihimpun dari berbagai sumber dan pihak terkait, tetapi isu maraknya penculikan dipastikan hanya isapan jempol belaka.
Informasi tersebut terus menyebar di lini masa facebook maupun di berbagai group media sosial. Netizen yang dibuat resah dan khawatir, membuat polisi bersikap serius menanggapi hal tersebut. Pelaku penyebar hoax isu penculikan anak kini diburu unit Cyber Polda Jateng.
Kapolres Cilacap AKBP Yudho Hermanto Sik ikut geram dengan adanya isu tersebut. Ditemui usai acara sosialisasi penerimaan Polri di Taman Zebra atau alun alun Cilacap, Kapolres mengungkapkan, informasi penculikan anak yang menjadi viral akhir akhir ini merata di sejumlah wilayah. Pola cerita informasi dari wilayah di Kepolisian Daerah Jawa Barat dan Jawa Timur semuanya sama. Hanya saja, ditambahkan informasi tempat sesuai daerahnya.
“Misalnya di Cilacap, informasi itu (Penculikan anak) ditambahkan keterangan bahwa pelaku ditangkap di Polsek Kroya, berikut juga ada foto pelaku seorang wanita yang sedang diborgol itu. Padahal sama sekali tidak benar, saya sudah cek ke Polsek dipastikan tidak ada,” jelasnya kepada serayunews.com, Sabtu (11/3/2017).
Menindaklanjuti hal itu, kata dia, Polres Cilacap sudah menyampaikan persoalan itu ke Unit Cyber Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Tengah untuk segera di proses pelakunya. Menurutnya, informasi adanya penculikan anak telah membuat resah masyarakat, sehingga perlu adanya penanganan serius.
“Kita sudah sampaikan (Hoax Penculikan Anak) ke Unit Cyber Polda Jateng. Karena disemua wilayah Polres Jawa Tengah hampir semuanya tersebar isu itu, sedangkan di Polres tidak ada unit khusus yang menangani hal tersebut. Jadi Polres sifatnya menyampaikan ke Polda,” ungkapnya.
Baca Juga :
Ia menambahkan, masyarakat lebih bijak dalam memilih informasi di media sosial. Pihaknya juga mengharapkan agar Dinas Komunikasi dan Informatika juga berperan aktif untuk menangani hoax.
“Kalau boleh saya bilang, diharapkan kebijakan dan kedewasaan masyarakat dalam menggunakan media sosial. Mereka yang menyebarkan hoax dipastikan hanya ingin eksis. Waspada adanya tindak kejahatan perlu, tetapi tidak lantas terprovokasi oleh hoax,” pungkasnya.(adi)