SERAYUNEWS – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan pidato kenegaraan di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR dan DPD RI dalam rangka HUT ke-79 Proklamasi Kemerdekaan RI.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi yang mengenakan busana adat Betawi tersebut mengatakan pentingnya pembangunan Indonesiasentris. Hal itu berguna untuk mendorong kemajuan dan daya saing nasional.
“Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun sebuah fondasi dan peradaban baru, dengan pembangunan yang Indonesiasentris, membangun dari pinggiran, membangun dari desa, membangun dari daerah terluar,” ujar Presiden, melansir YouTube Sekretariat Kabinet.
Seperti kita ketahui, Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2024 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat.
Kegiatan ini berlangsung pada Jumat (16/08/2024) dalam dua sesi. Pertama, Pidato Kenegaraan Presiden Jokowi pagi harinya.
Kemudian, Rapat Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR tahun Sidang 2024 – 2025, sekaligus mendengarkan Pidato Presiden dalam rangka Penyampaian Keterangan Pemerintah atas RUU Tentang APBN Tahun Anggaran 2025 beserta Nota Keuangannya di siang hari.
Selanjutnya dalam laporan capaian, Presiden Jokowi memaparkan bahwa pembangunan infrastruktur mencakup beberapa hasil, yaitu 366 ribu kilometer jalan desa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan dan 1,1 juta hektare jaringan irigasi baru.
Dengan pembangunan tersebut, lanjut Kepala Negara, biaya logistik berhasil ditekan dari 24 persen menjadi 14 persen pada tahun 2023. Kemudian, peringkat daya saing Indonesia meningkat dari peringkat 44 menjadi 27 di tahun 2024.
“Kita berhasil menurunkan biaya logistik dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen di tahun 2023, sehingga kita bisa meningkatkan daya saing dari sebelumnya peringkat 44 menjadi peringkat 27 di tahun 2024,” ucap Presiden.
Jokowi pun juga menggarisbawahi bahwa pembangunan yang merata dan berkeadilan ini telah memperkuat persatuan bangsa. Selain itu, ini meningkatkan ketangguhan Indonesia dalam menghadapi berbagai tantangan global seperti pandemi COVID-19, perubahan iklim, dan ketegangan geopolitik dunia.
“Kita mampu memperkuat persatuan karena akses yang lebih merata dan berkeadilan,” tandasnya Presiden.
Sementara itu, Presiden Jokowi terlihat mengenakan baju adat Betawi berwarna hitam dengan peci hitam.
Pakaian ini terdiri dari jas tutup berwarna gelap yang dikenakan di atas kemeja, serta celana pantalon yang sejajar dengan jas. Kain batik diikatkan di pinggang dan disusun hingga mencapai paha.
Kemudian, Ibu Negara Iriana Joko Widodo tampil anggun dengan menggunakan kebaya berwarna cream. Ibu Iriana turut menyempurnakan penampilannya dengan kain dan selendang berwarna senada.
Adapun Wakil Presiden RI Ma’ruf Amin mengenakan pakaian adat khas Melayu Palembang dengan kemeja dan celana panjang berwarna hitam. Sang Wapres juga memakai semacam ikat kepala dan kain di pinggang berwarna krem campur merah.
Kemudian, Ma’ruf Amin hadir beserta istri, Wury Estu Handayani, dengan mengenakan kebaya Betawi berwarna hijau.
***