Cilacap, serayunews.com
Kepala Satpol PP Cilacap Yuliaman Sutrisno mengatakan, bahwa inovasi ini sebagai salah satu solusi dalam menambah kekuatan tim pemadam kebakaran di Kabupaten Cilacap dengan jangkauan wilayah yang cukup luas. Sehingga melalui Satkar Taru ini, akan melengkapi keterbatasan sarana prasarana maupun jumlah personel.
“Kami bersinergi dengan aplikasi Satkar Taru ini, menggandeng para pihak yang memiliki kemampuan Damkar, untuk bersinergi mengikat dengan MoU, sehingga apabila ada kebakaran, mereka bisa ikut berpartisipasi secara terukur dan terlindungi dengan aturan yang ada,” ujar Yuliaman Sutrisno, Jumat (21/05).
Menurut Yuliaman, dari MoU tersebut akan dikompilasi dan disusun menjadi peraturan Bupati, sehingga akan mengamankan Pemda yang butuh bantuan dan mengamankan perusahaan yang memberikan bantuan. Menurutnya, meskipun bantuan tersebut sudah berjalan namun belum adanya MoU kadang menjadi kendala dalam mengirimkan bantuan armadanya.
“Dengan payung Perbup dan aplikasi berbasis android akan mengamankan, sehingga ketika ada laporan lewat Satkar Taru itu, akan mengirim sinyal kepada pemilik armada terdekat, kemudian berkolaborasi untuk lakukan pemadaman,” ujarnya.
Ia menambahkan, MoU ini juga tidak terbatas pemadaman kebakaran saja, tetapi ikut memberikan edukasi kepada masyarakat, pelatihan pencegahan, juga replikasi terhadap inovasi lain yang ada seperti Balakar (barisan relawan kebakaran) yang tadinya 50 kelompok sekarang 118 kelompok.
“Melalui inovasi ini diharapkan, perusahaan yang memiliki kemampuan Damkar baik secara peralatan maupun teknis bisa ikut terlibat dalam edukasi melalui MoU itu, melalui CSR ataupun pelatihan bersama, serta dukungan peralatan kelompok,” ujarnya.
Yuliaman mencontohkan teknis penanganan dengan Satkar Taru, untuk kebakaran wilayah permukiman tetap dalam kendali Satpol PP melalui unit Damkar, dan sebaliknya semisal kebakaran terjadi di wilayah perusahaan, komando ada pada perusahaan tersebut.
Menurutnya, sejumlah perusahaan yang akan digandeng seperti Terminal BBM Maos, PLTU Karangkandri, PLTU Adipala, Pertamina RU IV Cilacap, Terminal BBM Lomanis, Pelindo dan Bandara Tunggul Wulung Cilacap.
“Upaya ini untuk mengatasi masalah di lapangan, karena meski respon penanganan sudah cepat, namun efektivitas pemadaman perlu ditingkatkan karena masih terjadi adanya kerugian materi yang cukup tinggi,” katanya.