BerandaPurbalinggaPertumbuhan Ekonomi Purbalingga Tahun 2022 Naik, Lebih Tinggi Dibandingkan Jateng dan Nasional 

Pertumbuhan Ekonomi Purbalingga Tahun 2022 Naik, Lebih Tinggi Dibandingkan Jateng dan Nasional 

Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) melihat produk makanan kerupuk produksi pelaku UMKM di Kecamatan Rembang, dalam Road Show UMKM di Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Selasa (21/3/2023). (Joko Santoso/Serayunews).

Program Pemkab Purbalingga dalam rangka Pemulihan Ekonomi pasca pandemi Covid 19 terbukti berhasil dengan baik. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) angka pertumbuhan ekonomi Purbalingga naik dari 3,19% pada 2021 menjadi 5,41% pada 2022.


Purbalingga, serayunews.com

“Alhamdulillah pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga berada di angka 5,41%. Lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi tingkat provinsi maupun nasional,” kata Bupati Dyah Hayuning Pratiwi (Tiwi) dalam acara Roadshow Pemulihan Ekonomi di Pasar Pon, Desa Sumampir, Kecamatan Rembang, Selasa (21/03/2023).

Data BPS menyebutkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2022 sebesar 5,31%. Menurut Bupati Tiwi pencapaian tersebut tak lepas dari program pemulihan ekonomi. Program tersebut seperti Road Show UMKM di setiap kecamatan, Kartu Pra Kerja, dana stimulan bagi kelompok UMKM. Lalu, pasar murah, Kredit Mawar, Subsidi Bunga, dan program lainnya.

“Dengan kita menggencarkan kegiatan seperti ini, juga membantu memasarkan produk-produk unggulan lokal. Termasuk mengajak masyarakat untuk membela dan membeli produk-produk lokal kita terbukti meningkatkan pertumbuhan ekonomi,” paparnya.

Khusus mengenai Roadshow Pemulihan Ekonomi ini, Bupati menambahkan, bisa memberikan manfaat bagi masyarakat Kabupaten Purbalingga. Khususnya dalam menggerakkan roda-roda perekonomian, mulai dari tingkat desa hingga kabupaten. Kegiatan yang biasa berlangsung selama 2 – 3 hari ini, sukses menciptakan pusat keramaian yang banyak mempertemukan pembeli dan pedagang.

“Roadshow ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para pelaku UMKM untuk mempromosikan produk-produk unggulan yang ada di masing-masing desa,” katanya lagi.

Bupati Tiwi juga menyatakan tidak akan bosan membantu para pelaku UMKM, sebab, para pengusaha kecil ini termasuk ‘pahlawan ekonomi’. Sebab mereka juga ikut berkontribusi menggerakkan roda pertumbuhan ekonomi.

“Jadi kalau kita mau membela produk-produk UMKM kita harus terlebih dahulu membeli produk UMKM lokal kita,” lanjutnya.

Bupati juga mengarahkan agar kegiatan Pemulihan Ekonomi serupa juga bisa diterapkan di tingkat desa melalui Dana Desa (DD) sehingga ada keberpihakan dari Pemerintah Desa kepada pelaku UMKM lokal.

Kepala Desa Sumampir Wismono dalam kesempatan yang sama menyebutkan kegiatan road show pemulihan ekonomi memang sangat bermanfaat. Ada 200 pelaku UMKM di desa Sumampir yang berkembang berkat bantuan pemerintah mulai dari permodalan hingga bantuan sarana dan prasarana juga pemasaran.

Terkait