SERAYUNEWS – Jagat media sosial, beberapa hari terakhir sedang ramai disajikan dengan gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatera Utara Tahun 2024.
“Saya kira Polri tentunya akan menunggu, kalau memang ada fakta dan bukti bahwa terjadi penyelewengan dana PON kami akan mempersiapkan penyidik-penyidik kami untuk melaksanakan penyelidikan dan penyidikan,” ujar Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, kepada wartawan di IKN pada Kamis (12/9/2024).
“Demikian juga tentunya seluruh aparat penegak hukum yang ada pun baik di Polri, Kejaksaan, KPK, semua memiliki ruang yang sama untuk menangani. Namun prinsipnya Polri siap untuk menangani,” tutur Kapolri.
Lebih lanjut, Polri pun telah berkoordinasi dengan Menpora Dito Ariotedjo dalam penanganan kasus ini. “Iya, kita akan segera berkoordinasi dengan Menpora untuk itu,” ujar Kapolri.
Sebelumnya, Kemenpora telah berkoordinasi dengan Polri dan Kejaksaan Agung terkait dugaan penyelewengan yang melibatkan penyelenggara PON XXI di Aceh-Sumut.
Kabagpenum Divisi Humas Polri, Kombes Erdi Chaniago menjelaskan bahwa satgas ini terdiri dari personel gabungan. Meliputi Bareskrim Polri, Polda Aceh, dan Polda Sumatera Utara.
“Menindaklanjuti permintaan Kemenpora, Polri melalui Direktorat Tindak Pidana Korupsi melakukan koordinasi, kolaborasi, dan membentuk satgas pendampingan,” ujar Kombes Erdi Chaniago, Jumat (13/9/2024).
Nantinya, satgas tersebut memiliki tugas untuk melakukan pemantauan serta klarifikasi terhadap pihak-pihak terkait penyelenggaraan PON XXI.
“Dari tim tersebut, kami melakukan pendampingan terkait pengelolaan dana yang diduga berpotensi terindikasi tindak pidana korupsi,” terang Erdi.
Selain itu, Polri juga berkoordinasi dengan lembaga terkait, seperti Kejaksaan Agung (Kejagung) dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
Polri pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk melaporkan apabila terdapat informasi mengenai dugaan penyelewengan anggaran PON XXI.
“Kami juga mengajak masyarakat yang mengetahui adanya dugaan penyimpangan pengelolaan dana PON XXI untuk melapor,” tukasnya.
Seperti kita ketahui, beberapa masalah terjadi di PON yang diselenggarakan di dua provinsi ini. Pertama, venue beberapa pertandingan yang belum selesai sebelum pelaksanaan seperti bola voli indoor.
Kedua, konsumsi olahraga multi event ini juga tak luput menjadi sorotan. Pasalnya, banyak kontingen yang memprotes keterlambatan distribusi makanan dan porsi yang tidak sesuai dengan kebutuhan atlet.