SERAYUNEWS– Ketua Umum PDI Perjuangan yang sekaligus Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Sukarnoputri akhirnya mengungkap soal hubungannya dengan Presiden Joko Widodo. Ia mengatakan, hubungannya dengan Presiden Jokowi baik-baik saja.
Hal ini ia sampaikan saat memberikan pengarahan dalam acara penyerahan duplikat bendera pusaka kepada semua kepala daerah se-Indonesia di Balai Samudera, Jakarta, Senin (5/8/2024).
Hanya saja, kata Megawati, ia tak setuju dengan rencana perpanjangan masa jabatan presiden menjadi tiga periode karena melanggar konstitusi.
“Lho, enaknya lho dia ngomong gitu. Saya sama presiden baik-baik saja. Memangnya kenapa? Hanya karena saya dikatakan, karena saya tidak mau ketika diminta tiga periode. Atau karena saya katanya tidak mau memperpanjang? Lho, saya tahu hukum kok,” kata Megawati
Tahun 2019, wacana mengusung Jokowi sebagai presiden tiga periode mencuat menyusul isu amendemen Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Setelah sempat mereda, isu ini kembali bergulir pada Maret 2021.
Saat itu, mantan Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Amien Rais menyebut bahwa ada skenario mengubah ketentuan UUD 1945 untuk mengakomodir wacana masa jabatan presiden tiga periode.
Awal 2022, lagi-lagi wacana tiga periode bergilir, bahkan kali ini disertai dengan usulan penundaan Pemilu 2024. Jokowi memberi pernyataan usulan ini tidak bisa dilarang. Sebab, ini bagian dari demokrasi.
“Siapa pun boleh-boleh saja mengusulkan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, menteri atau partai politik, karena ini kan demokrasi. Bebas aja berpendapat. Tetapi, kalau sudah pada pelaksanaan semuanya harus tunduk dan taat pada konstitusi,” kata Jokowi (4/3/2022),
Sikap Jokowi ini menuai kritik. Orang menilai pernyataannya tidak tegas, bahkan menikmati wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Isu itu bahkan sempat memicu gelombang aksi massa di sejumlah daerah.
Politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, menyebut isu perpanjangan masa jabatan presiden sebagai akar permasalahan antara Jokowi dengan partai banteng.
“Nah, ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian (25/10/2023).
Gesekan kian terasa ketika putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
Padahal, PDI-P telah mengusung Ganjar Pranowo sebagai bakal capres Pemilu 2024. Sementara itu, Gibran tercatat sebagai kader PDI-P.
Momen kebersamaan antara Jokowi, Megawati dan PDIP terakhir yang terlihat publik terjadi di Rakernas PDIP ke-IV, JIExpo Kemayoran, Jakarta, 29 September 2023 atau 20 hari sebelum proses pendaftaran capres-cawapres ke KPU.
Kala itu Jokowi dan Ganjar menampilkan kemesraan menggandeng Megawati yang sedang menuruni podium. Jokowi juga menyampaikan pidatonya pada momen tersebut.
Setelah momen itu, Jokowi tak pernah lagi terlihat menghadiri agenda PDIP hingga saat ini.***(Kalingga Zaman)