SERAYUNEWS – Menteri Pariwisata Indonesia, Widiyanti Putri Wardhana, tengah menjadi sorotan publik. Bahkan, warganet sampai menghujatnya.
Bukan karena kebijakan atau program inovatif, tetapi karena kemampuannya dalam berbicara di depan umum yang dinilai kurang memadai.
Kritik tajam datang dari berbagai kalangan, terutama setelah beberapa penampilannya yang dianggap tidak profesional.
Namun, di balik kontroversi tersebut, siapa sebenarnya Widiyanti Putri Wardhana?
Widiyanti memiliki pengalaman panjang di dunia bisnis, terutama di sektor agribisnis melalui PT Teladan Prima Agro (TPA).
Perusahaan ini bergerak di bidang pengelolaan perkebunan dan pabrik kelapa sawit yang beroperasi sejak 2004 di Kalimantan Timur.
Di bawah kepemimpinannya, TPA berkembang pesat dengan perkebunan yang tersebar di Kabupaten Berau, Kutai Timur, Paser, dan Kutai Kartanegara.
Ia menjabat sebagai Direktur TPA dari 2012 hingga 2021 sebelum beralih menjadi Komisaris sejak 2021. Selain itu, ia juga memegang posisi Komisaris di beberapa anak usaha TPA sejak 2013.
Widiyanti Putri Wardhana lahir pada 8 Desember 1970 di Singapura. Ia merupakan putri dari konglomerat Wiwoho Basuki Tjokronegoro, pendiri Teladan Group, sebuah perusahaan besar yang aktif di berbagai sektor, termasuk agribisnis dan pertambangan.
Dalam hal pendidikan, Widiyanti menempuh studi di Pepperdine University, Malibu, California, dan meraih gelar Bachelor of Science di bidang Administrasi Bisnis pada tahun 1993.
Pengalamannya menempuh pendidikan di luar negeri diharapkan mampu memberikan wawasan luas, terutama dalam kepemimpinan dan strategi bisnis.
Widiyanti menikah dengan Wishnu Wardhana, mantan Direktur Utama PT Indika Energy Tbk (INDY), salah satu perusahaan energi terbesar di Indonesia. Selain kesibukannya di dunia bisnis, ia juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial.
Sejak 2018, ia menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Yayasan Jantung Indonesia (YJI) untuk periode 2018-2024.
Melalui peran ini, ia berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pencegahan penyakit jantung dan pembuluh darah.
Selain itu, ia juga memimpin Yayasan Teladan Utama dan menjadi Dewan Pengawas Yayasan Kawula Madani, organisasi yang bergerak di bidang kesejahteraan masyarakat.
Sejak menjadi Menteri Pariwisata pada 21 Oktober 2024 dalam Kabinet Merah Putih, Widiyanti menghadapi berbagai tantangan.
Salah satu yang paling banyak menjadi sorotan adalah kemampuannya berbicara di depan umum yang orang nilai kurang baik.
Dalam sebuah acara di Jakarta pada Februari 2025, penampilannya menuai kritik tajam. Ia tampak kurang menguasai materi dan beberapa kali terlihat melihat ponselnya saat berbicara.
Hal ini dianggap sebagai tindakan yang tidak profesional, terutama bagi seorang pejabat tinggi negara.
Selain itu, meskipun merupakan lulusan universitas bergengsi di Amerika Serikat, kemampuannya berbahasa Inggris justru menjadi bahan cibiran.
Dalam beberapa kesempatan, ia terlihat gugup dan terbata-bata saat berbicara menggunakan bahasa Inggris.
Publik pun mempertanyakan kredibilitas dan kelayakannya untuk memimpin sektor pariwisata Indonesia yang sangat bergantung pada komunikasi dan diplomasi internasional.
Di tengah kritik yang menghampiri, perhatian publik juga tertuju pada jumlah kekayaan pribadi Widiyanti.
Laporan kekayaan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menunjukkan bahwa ia memiliki harta kekayaan mencapai Rp5,4 triliun.
Jumlah ini menjadikannya salah satu menteri terkaya dalam kabinet saat ini. Kekayaannya terdiri dari berbagai aset, termasuk properti mewah dan koleksi mobil dengan harga fantastis.
Demikian profil Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Pariwisata yang dikritik karena public speaking buruk. Semoga informasi ini bermanfaat untuk Anda.***