
SERAYUNEWS- Masa jeda Pegadaian Championship 2025/2026 atau Liga 2 menjadi titik penting bagi PSIS Semarang untuk memperbaiki berbagai kelemahan yang menghantui performa mereka sepanjang musim.
Satu fokus utama ialah kebugaran pemain, yang dinilai menjadi faktor menghambat performa Mahesa Jenar saat berjuang di Grup Timur.
Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai PSIS Semarang gaspol saat jeda Liga 2: Ada latihan ekstrem, transfer agresif, dan misi keluar dari Zona Degradasi:
Kepada wartawan, Pelatih Fisik PSIS Semarang, Muhammad Yusuf Rojali, menegaskan bahwa tim fokus mengembalikan kapasitas aerobik pemain.
Pihaknya memberi materi latihan endurance untuk meningkatkan kembali kapasitas aerobik para pemain. Ini memang menjadi kekurangan PSIS Semarang selama ini.
Latihan lintas alam atau cross country digelar di kawasan Gunungpati, Kota Semarang. Yusuf mengungkapkan para pemain mampu menyelesaikan target berat tersebut.
Menurut Yusuf, targetnya, para pemain harus menyelesaikan 9 kilometer tidak lebih dari satu jam. “Alhamdulillah semuanya sesuai harapan,” akunya.
Ia menilai antusiasme pemain cukup tinggi dan menjadi sinyal positif dalam upaya kebangkitan PSIS.
Latihan Berat Biasanya untuk Pramusim, tapi PSIS Tak Punya Pilihan
Meski metode cross country lebih ideal untuk pramusim, tim pelatih memaksimalkan sesi ini karena kompetisi diliburkan lima pekan.
“Kapasitas aerobik dan daya tahan pemain sangat kurang. Maka latihan lintas alam ini kami jadikan metode percepatan,” jelas Yusuf.
Kemenangan tipis 1-0 atas Persiba Balikpapan pada pekan ke-12 memberi harapan baru, mengakhiri 11 laga tanpa kemenangan. Namun PSIS masih:
⦁ Peringkat ke-10 Grup Timur
⦁ Mengoleksi 5 poin dari 12 laga
⦁ Tertinggal 3 poin dari zona aman (Persiku Kudus)
Tekanan untuk lolos dari ancaman degradasi pun semakin besar.
Nama pemain asing Carlos Franca dari Persijap Jepara dikabarkan masuk radar PSIS Semarang untuk bursa transfer Januari 2025. Manajemen menilai pemain asing yang ada saat ini belum memenuhi ekspektasi.
PSIS siap melakukan peremajaan skuad, termasuk mengganti legiun asing.
Pelatih Jafri Sastra menegaskan perombakan pasti terjadi: “Pastinya ada rekrutmen pemain, baik lokal maupun asing. Tapi semuanya harus berdasarkan data valid.”
Manajemen mulai bergerak cepat. Hingga akhir jeda kompetisi, PSIS sudah mendatangkan tiga pemain:
1. Gustur Cahyo Putro – Bek Sayap Serba Bisa
⦁ Pernah memperkuat PSIS 2018
⦁ Eks PSMS Medan, Persipa Pati, Persikabo 1973
⦁ Dipercaya menambah kedalaman skuad
⦁ “Kembali ke rumah lama,” tulis laporan I-League
2. Fahmi Al Ayyubi – Winger Lincah Berpengalaman
⦁ Eks Bali United, Persela, dan Dewa United
⦁ Terakhir membela Gresik United
⦁ Membawa pengalaman Liga 1
⦁ CEO PSIS Datu Nova: “Energi baru untuk bertahan di kompetisi.”
3. Tegar Infantrie – Gelandang Muda Potensial
⦁ Produk akademi PSIS
⦁ Status pinjaman dari Persita Tangerang
⦁ Siap bergabung latihan pekan depan
⦁ Pernah masuk Timnas U-23 (2019)
Meski PSIS terpuruk, kiper Rizky Darmawan tampil gemilang dan menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak di liga.
Top Saves Pegadaian Championship 2025/2026
⦁ Rizky Darmawan – PSIS Semarang: 45 saves (11 laga)
⦁ Reky Rahayu – PSMS Medan: 42 saves
⦁ Mario F. Londok – Persela: 37 saves
⦁ Muhammad Darmawan – PSPS: 36 saves
⦁ Rudi N Rajak – Garudayaksa: 35 saves
Rizky selalu tampil penuh meski dilatih tiga pelatih berbeda: Kahudi Wahyu, Raka Galih, dan Jafri Sastra.
PSIS Optimalkan Jeda Kompetisi untuk Kebangkitan
Kombinasi latihan fisik ekstrem, kedatangan pemain senior, dan performa gemilang di sektor penjaga gawang membuat PSIS tetap punya harapan untuk bangkit.
Manajemen percaya perubahan besar ini mampu membawa Mahesa Jenar keluar dari tekanan di sisa musim Pegadaian Championship 2025/2026.