SERAYUNEWS- PSS Sleman tampil luar biasa pada pekan ke-6 Pegadaian Championship 2025/26.
Bertandang ke markas PSIS Semarang, tim berjuluk Super Elang Jawa sukses mencatat kemenangan telak 5-0 di Stadion Jatidiri, Semarang, Minggu (19/10/2026).
Sejak peluit awal dibunyikan, PSS Sleman langsung menekan pertahanan tuan rumah. Gol cepat Gustavo Tocantins (5’) membuka keunggulan.
Kemudian gol Frederic Injai (14’) menyusul dan tambahan gol kedua dari Tocantins (39’) yang menutup babak pertama dengan skor 3-0.
Memasuki babak kedua, PSS semakin tak terbendung. Frederic Injai kembali menambah gol di menit ke-59 sebelum Terens Puhiri menuntaskan pesta gol pada menit ke-79.
Kemenangan besar ini membuat PSS Sleman mantap di puncak klasemen sementara Grup Timur dengan torehan 18 poin dari enam laga alias sapu bersih kemenangan.
Sementara itu, PSIS Semarang harus menelan pil pahit karena masih tertahan di dasar klasemen dengan hanya 1 poin dari enam laga.
Hasil ini juga memastikan PSS Sleman menjadi satu-satunya tim yang belum terkalahkan hingga pekan ke-6 Pegadaian Championship 2025/26.
Di sisi lain, pesaing terdekatnya, PS Barito Putera, gagal mempertahankan rekor sempurna setelah kalah 0-1 dari Persela Lamongan.
Performa Gustavo Tocantins layak mendapat sorotan. Dalam enam pertandingan pertama, penyerang asal Brasil itu sudah mencatat 7 gol dan 5 assist.
Di laga melawan PSIS Semarang, Tocantins kembali tampil menonjol dengan dua gol dan dua assist, menjadikannya motor serangan utama PSS di bawah asuhan Ansyari Lubis.
Tidak hanya unggul skor, PSS juga mendominasi statistik pertandingan:
⦁ Tim dengan jumlah gol terbanyak pada pekan ke-6 (5 gol).
⦁ Tembakan tepat sasaran terbanyak dengan 9 shots on target.
⦁ 534 operan sukses selama pertandingan tertinggi di pekan ke-6.
⦁ 469 umpan berhasil (passes completed) dengan akurasi 87%, menjadi yang terbaik minggu ini.
Kolektivitas dan disiplin menjadi kunci utama PSS Sleman dalam mempertahankan konsistensi di papan atas.
Pelatih PSS Sleman, Ansyari Lubis dalam keterangannya di laman I-League mengungkapkan, bahwa kemenangan besar ini lahir dari kerja sama tim yang solid di semua lini.
“Kunci kemenangan lawan PSIS adalah kolektivitas dalam bertahan dan menyerang. Kami sudah mengantisipasi permainan militan PSIS dengan pressing sejak lini depan, dan itu sangat membantu kami,” ujar Ansyari Lubis.
Sementara itu, pemain PSS, Muhammad Tahir, bersyukur atas kemenangan tersebut. “Alhamdulillah, kami bermain luar biasa hari ini. Terima kasih untuk semua pemain yang berjuang tanpa lelah dan dukungan luar biasa dari suporter,” akunya.
Kemenangan ini, menurut Muhammad Tahir menambah kepercayaan diri para pemain untuk terus ke puncak klasemen dan meraih promosi ke Liga 1.
Sebaliknya, PSIS Semarang belum juga menemukan bentuk terbaiknya. Kekalahan 0-5 dari PSS menjadi yang kelima dari enam laga yang sudah dijalani musim ini.
Caretaker PSIS, Ega Raka Galih, menilai gol cepat PSS membuat mental para pemainnya drop.
“Gol cepat dari lawan mempengaruhi psikologis pemain kami. Di babak kedua kami mencoba mengubah taktik, tapi kesalahan di lini belakang kembali membuat kami kehilangan momentum,” ungkapnya.
Dengan hanya 1 poin dari 6 laga, PSIS kini terperangkap di peringkat ke-10 Grup Timur dan perlu segera bangkit jika ingin keluar dari zona merah.
Kemenangan di Semarang bukan sekadar menambah tiga poin, tetapi juga mempertegas ambisi PSS Sleman untuk menembus Liga 1 musim depan.
Jika performa konsisten ini berlanjut, Super Elang Jawa berpeluang besar menutup fase grup dengan rekor sempurna dan menjadi tim paling produktif di Pegadaian Championship 2025/26.