SERAYUNEWS—-Beredarnya foto pertemuan lima cendikiawan nahdliyin, Zainul Maarif, Syukron Makmun, Munawir Aziz, Izza Annafisah Dania dan Nurul Bahrul Ulum dengan Presiden Isaac Herzog di media sosial menimbulkan kontroversi.
Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, melalui konferensi pers di Kantor PBNU Jakarta, Selasa (16/7/2024), menegaskan pertemuan itu tanpa izin dan pengetahuan dari PBNU.
“Nah, ada satu hal. Baru saja kami menerima info bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama RAHIM yang buat website rahim.or.id. Di dalam web mencantumkan seolah-olah bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM (Lajnah Bahtsul Masa’il) NU, bahkan mencantumkan logo LBM NU,” kata Gus Yahya.
Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (RAHIM) adalah organisasi yang mengklaim sebagai mediator dalam dialog antaragama.
Akan tetapi, penggunaan nama dan logo LBM NU dalam situs resmi mereka, rahim.or.id, pun kini menimbulkan kecaman keras dari PBNU. Logo LBM NU disandingkan bersama organisasi Yahudi Eits Chaim Indonesia dan juga Bnei Noah Indonesia.
Mengutip dari berbagai sumber, yayasan RAHIM secara resmi berdiri pada 13 April 2022 silam. Organisasi ini juga telah memiliki nama internasional yakni The Ibrahim Heritage Study Center for Peace.
Organisasi ini memiliki tujuan menciptakan perdamaian dan kerukunan beragama terutama antara muslim yahudi. Tujuan ini terpampang jelas dalam situs mereka.
“Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian adalah sebuah koalisi antar-agama yang mendedikasikan waktu studi, penelitian ilmiah dan pendidikan bangsa demi terciptanya kerukunan beragama terutama antara Muslim dan Yahudi.”
Dari daftar pengurus, Mukti Ali Qusyairi menjabat sebagai Presiden Direktur RAHIM sekaligus Ketua LBM (Lajnah Bahtsul Masa’il) PWNU DKI Jakarta.
Menariknya, ada pula keturunan Yahudi seperti Elisheva D. Stross serta Avigayil Ziva Solomon, yang tercatat dalam daftar pengurus.
Selanjutnya, Zainul Maarif menjabat sebagai Manager Penelitian Domestik RAHIM termasuk salah satu dari lima tokoh NU yang melakukan pertemuan dengan Presiden Israel.
Situs rahim.or.id kini sudah tidak bisa diakses lagi. Namun, sebelum situs menghilang RAHIM sempat melakukan klarifikasi.
Mereka menyampaikan bahwa sama sekali tidak terlibat terkait pertemuan lima warga NU atau nahdliyin dengan Presiden Israel.
RAHIM menegaskan pertemuan itu atas nama pribadi dan sama sekali tidak ada bantuan RAHIM sebagai organisasi.
“RAHIM tidak terlibat dan tidak pernah memberikan rekomendasi dalam kegiatan orang-orang Indonesia yang berkunjung ke Israel bertemu dengan Isaac Herzog, Presiden Israel,” kata RAHIM dalam siaran pers melalui situs rahim.or.id, Selasa (16/7/2024).***(O Gozali)