SERAYUNEWS – Band asal Purbalingga, Sukatani, belakangan menjadi omongan di media sosial (medsos) setelah namanya terseret kontroversi terkait lagu berjudul “Bayar Bayar Bayar”.
Lagu ini menuai polemik karena liriknya yang dianggap sensitif, hingga akhirnya Sukatani harus menyampaikan permohonan maaf kepada Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Namun, drama belum berakhir. Setelah upload video permintaan maaf, muncul kabar yang mengejutkan bahwa Sukatani dikabarkan “hilang” di Banyuwangi saat dalam perjalanan pulang dari Bali.
Hal ini memicu kekhawatiran para fans serta komunitas musik, apalagi mengingat karakteristik lirik-lirik Sukatani yang menyuarakan kritik sosial tajam.
Kasus Sukatani Band terlanjur topik hangat hingga menarik perhatian berbagai kalangan, termasuk YouTuber ternama, Andovi Da Lopez.
Ia merespons dengan cara unik yakni melalui konten komedi satire yang fokus menyoroti kontroversi ini.
Dalam videonya, Andovi menyampaikan pesan bernada yang mana dia seolah-olah menasihati band tersebut untuk membuat lagu yang lebih “aman” dan menenangkan.
“Tolong dong @sukatani.band bikin lagu yang adem! Jangan bikin karya seni seperti itu! Seni itu HARUS buat orang senyum dan bahagia! SETUJU GAK?” tulis Andovi di Instagram miliknya @andovidalopez dikutip SerayuNews.com pada Kamis, 20 Februari 2025.
Tak berhenti di situ, Andovi juga menyisipkan humor dalam videonya.
“Hei, Sukatani, satu tiga satu dua. Ayo dong, jangan-jangan bikin lagu yang membuat masyarakat itu resah. Bikin lagu persatuan, oke? Bikin lagu persatuan oke?” katanya.
“Bikin lagu yang bikin adem,” ucapnya sambil mengajak anjing peliharaannya, Gnocchi, ikut “setuju”.
Sebagai penutup, Andovi memutar intro lagu yang diduga milik N.W.A., seolah memberi pesan tersirat soal kebebasan berekspresi dalam musik.
Konten satire ini pun langsung mendapat perhatian luas di medsos.
Banyak dari mereka yang melihatnya sebagai bentuk dukungan terhadap kebebasan berkarya.
Dan ada pula yang menganggapnya sebagai pengingat agar lebih berhati-hati dalam menyampaikan kritik sosial.
Kasus bermula dari lagu “Bayar Bayar Bayar” yang dirilis pada 24 Juli 2023 dalam album Gelap Gempita.
Lagu ini memicu kontroversi lantaran secara eksplisit menyebut frasa “bayar polisi” yang dianggap menyinggung institusi.
Akibatnya, Sukatani merasa perlu membuat klarifikasi secara terbuka.
Dalam video permohonan maaf yang diupload melalui akun Instagram resmi @sukatani.band, dua personel utama Sukatani, Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) dan Novi Citra (Twister Angel), menyampaikan permintaan maaf dengan ekspresi serius.
Mereka mengakui kesalahan serta menyatakan bahwa lagu tersebut telah dicabut dari semua platform digital.
Tak hanya itu, mereka juga meminta masyarakat untuk menghapus semua rekaman atau unggahan terkait lagu tersebut yang masih beredar online di Internet.
Namun, usai permohonan maaf itu, Sukatani justru dikabarkan dicegat maupun “hilang” di Banyuwangi ketika dalam perjalanan pulang dari Bali.
Kabar ini bikin geger media sosial, memunculkan berbagai spekulasi tentang kondisi mereka.
Di tengah berbagai spekulasi soal kabar hilangnya personel Sukatani, akhirnya muncul klarifikasi yang meredakan kekhawatiran publik.
Salah satu kru band memastikan bahwa para personel Sukatani dalam keadaan aman dan tidak mengalami penahanan seperti yang ramai diberitakan.
“Oia gue gak ditangkap,” demikian pesan singkat yang dikirimkan seorang kru yang meneruskan kabar dari Syifa.
Disebutkan pula bahwa mereka sedang dalam perjalanan pulang menggunakan kereta.
Klarifikasi ini akhirnya menenangkan para penggemar dan masyarakat yang sempat khawatir.
Meski demikian, pro kontra soal lagu “Bayar Bayar Bayar” masih menjadi omongan di berbagai platform media sosial dan viral hingga saat ini.
Bahkan, kini ramai hastag #kamibersamasukatani di medsos, khususnya platform X (dulunya Twitter).***