SERAYUNEWS – Dieng, sebuah dataran tinggi di Jawa Tengah yang terkenal dengan lanskapnya yang indah, juga kaya akan situs-situs sejarah yang memukau.
Berada di perbatasan Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Dieng menawarkan wisata sejarah yang kaya dengan jejak budaya dan peradaban Hindu kuno yang sudah ada sejak abad ke-8.
Kawasan ini dulunya merupakan pusat keagamaan dan spiritual yang penting bagi masyarakat Hindu Jawa Kuno, dan berbagai peninggalan arkeologisnya menjadi bukti kemajuan budaya dan teknologi saat itu.
Bagi pencinta sejarah dan budaya, Dieng adalah destinasi yang ideal untuk menikmati wisata alam yang indah sekaligus mempelajari jejak masa lampau. Berikut beberapa tempat wisata sejarah yang menarik di Dieng:
Kompleks Candi Arjuna merupakan kumpulan candi Hindu yang menjadi ikon utama wisata sejarah Dieng.
Terletak di sebuah lembah dengan latar pegunungan hijau, kompleks ini terdiri dari beberapa candi kecil, yaitu Candi Arjuna, Candi Srikandi, Candi Semar, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra.
Kompleks candi ini diperkirakan dibangun pada abad ke-8 oleh Kerajaan Mataram Kuno sebagai pusat peribadatan umat Hindu yang tinggal di dataran tinggi Dieng.
Candi Arjuna adalah yang paling besar dan menjadi pusat dari kompleks ini. Di sekitar candi, pengunjung bisa merasakan suasana tenang dan sakral sambil menikmati arsitektur khas Hindu kuno.
Pada bulan Agustus setiap tahunnya, diadakan acara Dieng Culture Festival di kompleks candi ini, yang menampilkan upacara adat, pemotongan rambut gimbal anak-anak Dieng, serta pertunjukan budaya lainnya. Festival ini menarik banyak pengunjung baik dari dalam maupun luar negeri.
Candi Gatotkaca terletak tidak jauh dari Kompleks Candi Arjuna, hanya beberapa menit berjalan kaki.
Candi ini memiliki bentuk yang lebih sederhana namun tetap indah dengan pahatan dan relief khas Hindu kuno. Keberadaan Candi Gatotkaca juga menjadi bagian penting dalam memahami sejarah peradaban Hindu di Dieng.
Di sekitar Candi Gatotkaca terdapat museum kecil bernama Museum Kailasa yang menyimpan berbagai artefak yang ditemukan di Dieng, seperti patung, relief, dan arca yang berasal dari masa Kerajaan Mataram Kuno.
Mengunjungi museum ini bisa memperkaya pengetahuan pengunjung tentang sejarah kawasan Dieng dan artefak bersejarah lainnya yang berhubungan dengan perkembangan Hindu di Jawa Tengah.
Candi Dwarawati terletak di Desa Dieng Kulon, sedikit lebih terpencil dibandingkan candi lainnya, namun menawarkan pemandangan yang sangat menarik.
Perjalanan menuju Candi Dwarawati akan membawa pengunjung melewati jalan setapak dengan latar sawah dan ladang sayuran yang hijau.
Candi ini memiliki bentuk yang khas dengan arsitektur sederhana, dan meski hanya tersisa satu bangunan utama, Candi Dwarawati tetap memiliki daya tarik tersendiri.
Ketenangan di sekitar Candi Dwarawati sangat cocok bagi pengunjung yang ingin merasakan suasana sunyi sambil menyelami sejarah dan kebudayaan Jawa Kuno. Tempat ini juga menawarkan pemandangan indah perbukitan di sekitarnya, menjadikannya lokasi yang sempurna bagi wisatawan yang ingin menikmati sejarah dan alam sekaligus.
Situs Liyangan merupakan situs arkeologi penting di sekitar Dieng, meskipun sedikit di luar wilayah utama Dieng, yakni di Kecamatan Ngadirejo, Temanggung.
Situs ini menarik perhatian karena mengungkap adanya perkampungan Hindu Kuno lengkap dengan bangunan, struktur rumah, serta candi kecil yang diperkirakan berasal dari masa yang sama dengan candi-candi di Dieng.
Berbagai artefak yang ditemukan di Situs Liyangan, seperti peralatan rumah tangga, perhiasan, dan arca, memberikan gambaran tentang kehidupan masyarakat Hindu pada masa lalu di wilayah ini.
Penemuan Situs Liyangan semakin memperkaya pengetahuan tentang peradaban Hindu di Jawa dan menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang tertarik pada sejarah dan arkeologi.
Pengunjung yang datang ke Situs Liyangan bisa melihat langsung sisa-sisa kehidupan kuno yang tersembunyi di balik lapisan tanah dan abu vulkanik dari Gunung Sindoro.
Sumur Jalatunda adalah situs kuno yang berbentuk lubang besar berdiameter sekitar 90 meter. Sumur ini terletak di bagian barat Dieng, dan memiliki cerita serta mitos yang melekat pada masyarakat setempat.
Berdasarkan kepercayaan lokal, Sumur Jalatunda dulunya adalah tempat ritual, dan pengunjung yang mampu melemparkan batu hingga ke dasar sumur dipercaya akan memperoleh keberuntungan.
Meskipun penuh dengan mitos, Sumur Jalatunda tetap menyimpan pesona tersendiri bagi wisatawan yang ingin mengunjunginya.
Dikelilingi oleh hutan dan pepohonan yang rindang, lokasi ini juga menawarkan suasana alami yang asri dan menenangkan, cocok untuk menyegarkan pikiran sambil menikmati sejarah dan legenda yang masih hidup di kalangan masyarakat Dieng.
Demikianlah uraian terkait beberapa rekomendasi wisata sejarah yang ada di kawasan Dieng. Semoga bermanfaat.***