SERAYUNEWS – Pekan Olahraga Nasional atau PON XXI di Aceh dan Sumatera Utara Tahun 2024 menuai berbagai permasalahan. Persiapan venue belum selesai hingga konsumsi untuk atlet, panitia, dan wasit yang tidak layak.
Di balik itu semua, PON XXI Aceh-Sumut 2024 ternyata menghabiskan anggaran yang sangat besar mencapai triliunan rupiah. Seperti biasa, pemerintah pusat menjadi penggelontor dana terbesar dibandingkan dengan daerah atau wilayah yang ditunjuk sebagai tuan rumah.
Ajang olahraga multi event terbesar di Indonesia itu sejatinya memang tidak mengandalkan anggaran daerah (APBD) saja. Akan tetapi, juga memiliki andil dari anggaran pemerintah pusat (APBN) yang menjadi sumber dana terbesar.
Melansir dari akun instagram Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Selasa (17/9/2024), dana terbesar PON masih berasal dari APBN mencapai Rp 2,2 triliun.
Kemudian, APBD dari dua provinsi, yakni Aceh dan Sumatera Utara total 1,74 triliun.
Untuk dana APBN, Kemenpora menyumbang Rp 517,4 miliar dan sisa Rp 1,725 triliun dari Kementerian PUPR. PB PON Sumut mendapatkan bagian terbesar yakni Rp 2,09 triliun, sementara PB PON Aceh kebagian Rp 1,85 triliun.
“Total anggaran PON XXI Aceh-Sumut 2024 mencapai Rp 3,94 triliun,” sebut Kemenpora di keterangan caption, serayunews.com melansir pada Rabu (18/9/2024).
Pemberian APBN untuk kebutuhan PON di Sumut juga dilakukan lewat dua jalan. Pertama, Kemenpora menyalurkan melalui bidang pertandingan, bidang upacara, dan bidang peralatan sebesar Rp 216,9 miliar.
Kedua, Kementerian PUPR menyalurkan untuk pembangunan Stadion Sumut, jalan stadion, dan jalan Kawasan gateball, MK, serta pengawasan senilai Rp 821,07 miliar.
Beralih di Aceh, dana APBN yang digelontorkan juga tak sedikit. Kemenpora menyalurkan melalui bidang pertandingan, bidang upacara, dan bidang peralatan sebesar Rp 270 miliar.
Lalu, ada dana Rp 904,4 miliar via Kementerian PUPR, untuk renovasi dan pembangunan venue di Kota Banda Aceh, renovasi dan pembangunan venue dayung serta pacuan kuda.
Selain itu, juga untuk rehabilitasi juga renovasi venue tabahan di Aceh, pembangunan rumah susun, rehabilitasi waduk keuliling, peralatan rumah susun, dan meubelair.
Kemenpora pun menggelontorkan APBN ke KONI Pusat untuk Panwasrah PON, Bagian Keabsahan, dan Bidang Pengawasan sebesar Rp 30,193 miliar.
Kendati demikian, anggaran PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini lebih kecil daripada anggaran PON XX Papua 2020 pada tahun 2021. Anggaran waktu itu mencapai Rp 10,4 triliun.
Sementara itu, dalam lima edisi terakhir, PON 2024 memiliki tingkat partisipasi atlet yang terbanyak. Rinciannya mencapai 13.039 atlet atau hampir dua kali lipat dari total atlet PON Papua sebanyak 7.039 atlet.
Kemudian, jumlah cabor PON XXI Aceh-Sumut juga lebih banyak, yakni menyentuh angka 65 cabor. PON Papua 2020 hanya mempertandingkan 56 cabor.
***