Purwokerto, Serayunews.com – Pihak RSUD Margono Soekarjo memastikan pasien WNA asal China yang dirawat 90 persen bebas dari virus Corona. Dua pasien WNA asal Cina yang sempat diperiksa yakni berasal dari Kecamatan Purwokerto dan dari Cilacap. Satu pasien dari Purwokerto dinyatakan negatif dan dipulangkan. Sementara pasien rujukan dari Cilacap yang merupakan WNA China, dinyatakan 90 persen negatif tetapi masih dalam pengawasan ketat ruang isolasi.
Sementara itu, informasi di media sosial yang menyatakan ada pasien yang terjangkit virus Corona yang disebarkan oleh seseorang yang mengaku pihak RS Margono adalah hoax.
Pihak margono memastikan informasi tersebut hoax, orang yang bersangkutan sudah ditemui pihak RS Margono dan memberikan surat penyataan permohonan maaf
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Direktur Pelayanan dan Kerja Sama RSUD Margono Soekarjo Purwokerto, dr Moh Tarqib Alatas dalam konferensi persnya di RSUD Margono, Selasa (28/1). Dimana pihaknya membenarkan ada dua WNA asal Cina yang sempat diperiksa di RSUD Margono, satu dari Kecamatan Purwokerto Selatan satu dari Cilacap.
“Kedua pasien tersebut langsung dikelola dan ditangani sesuai prosedur RSUD dan penunjang terinfeksi coronavirus dan pasien yang dari Purwokerto Selatan ini dinyatakan negative sekarang dirawat di bangsal biasa dan segera di pulangkan,” kata dia.
Sedangkan untuk pasien rujukan dari Cilacap, Tarqib mengaku masih melakukan pemeriksaan pasien tersebut di ruang isolasi RSUD Margono. Namun, demikian pihaknya memastikan pasien tersebut tidak terjangkit virus corona.
“Kami pastikan 90 persen itu negative. Tetapi kita masih tetap melakukan pengawasan yang ketat di ruang isolasi . Kenapa kita lebih waspada, karena yang satu belum ada dua minggu dia dari Sanghai. Dia masih menunjukan tanda-tanda virus, kita kan virus belum tahu pasti,” ujarnya.
Tarqib juga mengungkapkan bahwa RSUD Margono Soekarjo memiliki empat ruang isolasi. Dimana masing-masing ruang isolasi tersebut dapat di isi oleh satu orang pasien.
“Yang masuk ke ruang isolasi tersebut tidak sembarangan, harus menggunakan pakaian khusus dan beberapa peralatan khusus. RSUD Margono memang ditunjuk untuk perawatan terkait virus tersebut,” kata dia.
Bahkan keluarga pasien pun tidak boleh menjenguk ketika ada sanak saudaranya yang berada di dalam ruang isolasi tersebut.
“Terkait persoalan tersebut hampir semua dokter kita siagakan, seperti penyakit dalam, paru-paru, anistesi kita stand by kan semua,” kata dia.
Sebagai keseriusan pihak RSUD Margono Soekarjo dalam menindaklanjuti virus corona, Tarqib juga melakukan kerjasama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas untuk mendirikan Posko Waspada Coronavirus di Stasiun Purwokerto.
“Tim medis dan paramedis untuk antsipasi coronavirus melalui pintu masuk jalur bdarat. Sehingga diharapkan akan membantu deteksi dini infeksi coronavirus,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, seorang WNA asing asal China yang merupakan anak pekerja PLTU Karangkandri Cilacap wanita berinisial, LS (29) mengalami gejala seperti demam, pilek, batuk dan lemas. Guna memastikan dugaan yang bersangkutan terkena virus Corona, Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap merujuknya ke RSUD Margono.
Dari hasil pemeriksaan diketahui jika TKA yang bekerja di PLTU Karangkandri melakukan cuti dan pulang ke Wuhan Cina pada 28 Desember 2019, dan kembali ke Indonesia pada tanggal 21 Januari 2020. TKA tersebut mengajak istri beserta anaknya, tetapi anaknya bukan berangkat dari Wuhan melainkan dari Shanghai. Ketiganya lalu janjian bertemu di Bandara Soekarno Hatta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap Pramesti Griana Dewi.
Baca Juga :