Advertisement
Advertisement
Purwokerto, serayunews.com
Bupati Banyumas, Achmad Husein mengatakan, untuk pengolahan sampah plastik menjadi paving ini, pihaknya menggunakan mesin extruder dan ada juga mesin plasma lebih tinggi yang mampu mengolah lebih cepat dan lebih banyak. Namun, hasilnya tetap maksimal, paving tersebut mampu dilalui kendaraan dari mobil hingga truk dengan aman.
“Pertama kita membuat paving dengan bentuk utuh, namun kesulitan untuk membentuk. Setelah melalui proses uji coba selama satu bulan, akhirnya kita membuat paving yang bagian bawahnya berongga. Paving berongga tersebut ternyata daya tahannya lebih kuat,” jelas Husein, Minggu (17/10).
Untuk cara pengolahan paving berongga ini cukup sederhana, yaitu sampah plastik hanya dimasukan dalam mesin, kemudian dipanaskan pada suhu terntu. Setelah meleleh, kemudian dibentuk menjadi paving.
Lebih lanjut Bupati menjelaskan, paving dengan model berongga bagian bawah tersebut, juga tidak mengapung dan cenderung tenggelam jika terendam air hujan. Paving dari bahan baku sampah plastik ini juga sudah diuji coba taya tahannya tehadap panas. Paving bisa bertahan terhadap suhu 70 derajat celsius selama waktu percobaan sekitar 5 jam lebih.
“Untuk daya tahan paving, juga sudah dilakukan uji coba dengan dilindas mobil ataupun truk dan hasilnya paving tetap utuh,”kata Bupati.
Direktur PT Banyumas Investama Jaya (BIJ), Aditya Sigit Pratomo mengatakan, pemanasan untuk membakar plastik yang diolah menjadi paving dan genteng antara 300 – 350 derajat cekcius. Pemanasan suhu tersebut, sama sekali tidak menimbulkan asap, jika plastik yang dimasukan mesin dalam kondisi kering.
“Sampah plastik yang diolah cukup dikeringkan terlebih dahulu, supaya tidak menimbulkan asap, karena dalam proses pembakaran asap itu berasal dari uap air,” katanya.
Sehingga uji coba mengobah sampah plastik menjadi paving dan genteng sekarang ini dianggap paling tepat. Sebab, semua sampah plastik masuk dan langsung diolah menjadi kedua jenis barang tersebut. Sampah plastik juga tidak perlu dibersihkan, hanya dikeringkan saja.