
SERAYUNEWS- Hari Pelajar Internasional atau International Students’ Day diperingati setiap 17 November.
Momen ini menjadi penghormatan global bagi pelajar di seluruh dunia sekaligus pengingat sejarah kelam yang melibatkan ribuan mahasiswa di Praha yang memperjuangkan hak atas pendidikan dan kebebasan.
Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai sejarah kelam di Balik 17 November: Mengapa Hari Pelajar Internasional diperingati?
Berdasarkan catatan sejarah internasional, Nazi menaklukkan Cekoslowakia pada 1938.
Setahun kemudian, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Charles, Praha, menggelar demonstrasi untuk memperingati kemerdekaan negara mereka yang dirampas.
Aksi damai tersebut berubah menjadi tragedi ketika pasukan Nazi membubarkannya secara brutal. Peristiwa itu merenggut nyawa seorang mahasiswa bernama Jan Opletal.
Kematian Opletal memicu gelombang aksi protes yang lebih besar dan mengobarkan semangat anti-Nazi di kalangan mahasiswa Praha.
Balasan Nazi sangat kejam. Seluruh lembaga pendidikan di Cekoslowakia ditutup. Tidak hanya itu, lebih dari 1.200 mahasiswa ditangkap dan dideportasi, sementara beberapa lainnya tidak selamat selama pemenjaraan.
Pada 17 November 1939, Nazi kembali menargetkan sembilan aktivis mahasiswa dan mengeksekusi mereka tanpa proses pengadilan. Tanggal inilah yang kemudian dipilih sebagai simbol perlawanan dan keberanian mahasiswa terhadap penindasan.
Pada 1941, International Students’ Council di London resmi menetapkan 17 November sebagai International Students’ Day. Momen ini mengenang perjuangan mahasiswa Praha dan menghidupkan semangat solidaritas pelajar internasional.
Sejak itu, peringatan ini terus berlangsung di berbagai negara. Di Republik Ceko dan Slovakia, tanggal 17 November bahkan menjadi hari libur nasional dengan nama “Struggle for Freedom and Democracy Day” atau Hari Perjuangan untuk Kebebasan dan Demokrasi.
Kini, peringatan ini tak hanya berkaitan dengan tragedi sejarah, tetapi juga menjadi simbol:
⦁ Kerja sama antar pelajar dunia
⦁ Perayaan multikulturalisme
⦁ Perjuangan untuk hak pendidikan yang setara
⦁ Kebebasan berekspresi dan keberanian dalam menyuarakan keadilan
Peringatan ini mengajak pelajar di seluruh dunia untuk terus kritis, berani, dan peduli terhadap isu di sekitarnya.
Peristiwa 1939 menjadi pengingat bahwa mahasiswa memiliki peran besar dalam perubahan sosial. Mereka mewakili keberanian, suara perlawanan, sekaligus harapan bagi masa depan.
Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan kampus maupun pelajar untuk merayakan hari ini:
1. Mengadakan Acara Keberagaman
Hari Pelajar Internasional sangat identik dengan inklusivitas dan multikulturalisme. Kampus dapat menggelar:
⦁ Diskusi kebangsaan dan toleransi
⦁ Pemutaran film sejarah
⦁ Pagelaran seni dan musik
⦁ Festival budaya
Acara-acara tersebut dapat memperkuat rasa kebersamaan antar pelajar dari berbagai latar belakang.
2. Membangun Pertemanan Baru
Mulailah dengan hal sederhana seperti berkenalan dengan teman dari kelas atau jurusan lain. Ajak makan siang bersama, berdiskusi, atau sekadar menghabiskan waktu di taman kampus. Interaksi positif seperti ini mempererat hubungan sosial antar pelajar.
3. Menjadi Mahasiswa yang Kritis dan Berani
Semangat Hari Pelajar Internasional lahir dari keberanian mahasiswa Praha dalam melawan penindasan. Pelajar masa kini dapat meneruskan semangat itu dengan:
⦁ Berani menyuarakan kebenaran
⦁ Aktif dalam organisasi kampus
⦁ Peka terhadap persoalan sosial
⦁ Tidak takut mengkritisi ketidakadilan