Purwokerto, serayunews.com
Adin (45), warga Purwokerto yang mengaku merasa ribet ketika melaju di jalan verboden di sekitar Alun-alun Purwokerto.
“Masa dari arah Jalan Ragasemangsang ke Utara ke jalan Gereja malah sulit. Barikade melintas lurus melewati Kantor OJK lurus gak diputus, di Jalan Gereja dari arah Barat. Kami pakai mobil dari Jalan Raga Semangsang, gak bisa masuk ke Jalan Gereja, bahkan harus memutar jauh lagi,” ujarnya.
Efendi (45), warga Purwokerto mengungkapkan hal yang sama. Ia masih ingat jika dahulu ada satu arah beberapa ruas jalan di Kota Purwokerto, tetapi menurutnya tidak seruwet sekarang.
Baca juga: [insert page=’personel-gabungan-bakal-disiapkan-amankan-tempat-wisata-di-banyumas’ display=’link’ inline]
“Lazimnya, kalau jalan masjid sudah satu arah ke utara, nama Jalan Ragasemangsang satu arah ke selatan dong. Jadi memutarnya gak kejauhan, atau Jalan Masjid yang ke selatan, Jalan Ragasemangsang ke utara, ” Kata dia.
Menanggapi hal tersebut, Kapolresta Banyumas, Kombes Pol Edy Suranta Sitepu melalui Kasat Lantas, Kompol Bobby A Rachman mengungkapkan, bahwa untuk Jalan Gereja dari Ragasmangsang bisa belok kiri ke Jalan Pungkuran kemudian belok ke kanan di simpang Omnia.
“Ini kesepakatan bersama di forum lalu lintas dan pihak-pihak sekolah yang terkena imbas rekayasa lalin. Rekayasa ini sudah lama, dan sudah kita sosialisasikan, ada juga berita jalan (plang petunjuk arah, red) selama dua bulan. Semua sudah kami survei dan kami buat kajian secara bersama oleh pihak-pihak terkait. Semua demi Kemseltibcarlantas,” ujarnya.