Cerita Rakyat di Cilacap Bagian Barat
Dayeuhluhur adalah wilayah yang ada di Kabupaten Cilacap. Sekalipun masuk wilayah Jawa Tengah, masyarakat di Dayeuhluhur menggunakan bahasa Sunda. Cerita di Dayeuhluhur ini adalah cerita rakyat yang berkembang di masyarakat setempat.
Ada yang menyebut Dayeuhluhur berasal dari kata daya yang berarti kekuatan dan luhur yang berarti tinggi. Dayeuhluhur pun diyakini sebagai tempat pelarian orang sakti yang memiliki ilmu kanunragan.
Salah satu cerita orang sakti berkembang sebagai cerita rakyat masa lalu. Cerita itu adalah saat Dayuehluhur dipimpin Raja Raksagati. Sang Raja bertemu dengan utusan dari Kesultanan Cirebon, Suradika.
Saat datang ke Dayeuhluhur, Suradika ingin menyebarkan Islam dan menyampaikan salam dari Kesultanan Cirebon. Di sisi lain, dia juga menantang Raja Raksagati untuk beradu kesaktian. Adu kesaktian ini menjadi tontonan rakyat. Sebab, dua orang ini diyakini memiliki ilmu yang tak main-main.
Adu kesaktian pertama adalah lomba makan. Raja Raksagati memakan daging kambing dan Suradika memakan daging ayam. Saat lomba makan dilaksanakan, ada yang aneh dari daging ayam yang dimakan Suradika. Daging ayam itu mampu berkokok dan membuat penonton terperangah.
Tak kalah hebat, daging kambing dari Raja Raksagati juga memunculkan keanehan karena daging kambing mampu mengembik. Setelah adu kesaktian memakan daging, keduanya pun adu kesaktian lainnya.
Keduanya diminta memasang perangkap ikan di halaman istana yang tak ada airnya. Bayangkan saja bagaimana bubu atau perangkap ikan digunakan di area yang tak ada airnya yang tentunya tak ada ikannya.
Namun, bubu milik Raja Raksagati ternyata mampu menangkap banyak ikan. Padahal di daerah kering dan tanpa ikan. Hal itu membuat penonton kembali terperangah. Suradika tak kalah hebatnya, bubunya bukan menangkap ikan, tapi menangkap putri dari Raja Raksagati.
Lalu, secara kesatria, Raja Raksagati mengakui kekalahannya. Sebagai imbalannya, Raja Raksagati mempersilakan Suradika menikahi putri yang kena perangkap bubu. Selain itu, Suradika juga menjadi pejabat di istana.
Referensi:
Sujarno, Indra Fibiona, Noor Sulistyobudi; Budaya Spiritual Parahyangan di Tanah Mataram
Ery Agus Kurnianto, Suryo Handono, Tri Wahyuni, Umi Farida: Cerita Rakyat Jawa Tengah: Kabupaten Cilacap