Cilacap, serayunews.com
Hal itu disampaikan Kepala Kelompok Teknisi Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, Teguh Wardoyo. Ia menyampaikan, bahwa Cilacap memasuki musim kemarau di bulan Juni 2022, lebih awal dibandingkan dengan wilayah Banyumas Raya.
“Secara umum bulan Juni 2022 diperkirakan wilayah Cilacap dan sekitarnya akan segera memasuki musim kemarau, sedang untuk wilayah Banyumas Raya diperkirakan bulan Juli 2022 akan memasuki musim kemarau,” ujar Teguh saat dikonfirmasi, Senin (23/5/2022).
Menurut Teguh, kedatangan musim kemarau umumnya berkait erat dengan peralihan Angin Baratan (Monsun Asia) menjadi Angin Timuran (Monsun Australia).
“Tanda-tanda yang lain saat musim kemarau adalah cuaca yang cenderung cerah, kelembapan yang rendah, panas di siang hari dan suhu dingin di malam hari,” ujarnya.
Teguh menyampaikan, daerah yang memasuki musim kemarau, akan mengalami curah hujan yang mulai berkurang. Sehingga nantinya dapat berakibat terhadap kurangnya air tanah dan air bersih, serta kondisi lingkungan yang berdebu pada saat puncak musim kemarau.
“Pada saat kemarau terutama pada puncak musim kemarau rawan terhadap kekurangan air bersih, rawan kebakaran lahan/hutan sehingga perlu antisipasi sejak dini bagi pemerintah daerah,” ujarnya.
Berdasarkan prakiraan BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap, puncak musim kemarau diprakirakan terjadi pada bulan Agustus 2022.
“Sifat musim kemarau tahun ini diprakirakan di atas normal, panjang musim kemarau di wilayah Cilacap antara 9 sampai 15 Dasarian, sedangkan di Banyumas diperkirakan antara 8 sampai 17 Dasarian,” ujarnya.