Purwokerto, Serayunews.com
Mantan Ketua DPD I Golkar Jawa Tengah ini mengatakan, setiap kesibukan atau aktivitas yang dilengkapi dengan ilmu, akan membuahkan hasil yang lebih maksimal. Karena itulah ia tergerak untuk menuntut ilmu, meskipun di usia yang tak lagi muda.
“Saya mulai kuliah S2 tahun 2010, waktu itu saya menjabat sebagai ketua DPD I Golkar Jawa Tengah. Karena terjun di politik, maka saya mengambil jurusan Ilmu Politik di Universitas Diponegoro (Undip) dan selesai pada tahun 2012. Kemudian tahun berikutnya saya ambil S3 pada jurusan yang sama dan merupakan angkatan pertama S3 di Undip. S3 saya selesai tahun 2016,” tutur lelaki kelahiran 13 Desember 1953 ini, Minggu (3/4/2022).
Ayah dua anak ini mengaku mengalami beberapa kendala saat awal memulai perkuliahan. Selain faktor waktu serta kesibukan, ia juga sudah lama tidak membaca buku-buku teori, layaknya akan kuliahan. Sebab Wisnu sendiri menyelesaikan pendidikan S1 di Universitas Trisakti pada tahun 1978.
Semasa menjalani kuliah S1, juga tidak semulus yang harapkan. Mengingat kondisi ekonomi keluarga, karena ayahnya sudah meninggal dunia, Wisnu harus ikut dengan kakaknya dan pindah ke Jakarta untuk bisa kuliah. Tak ingin memberatkan kakaknya, Wisnu sembari belajar bisnis, sehingga kuliahnya sedikit terganggu.
“Pendidikan itu sangat penting, karena akan menjadi bekal kita di masa depan. Sehingga saya sangat menyayangkan, jika ada generasi muda yang mendapat kesempatan untuk kuliah dan tidak memanfaatkannya dengan baik,” katanya.
Sukses menjadi pengusaha, tak membuat Wisnu berpangku tangan melihat banyaknya anak-anak muda yang belum mendapat kesempatan kerja. Bersama Kuntoro Mangkusubroto, mantan Menteri Pertambangan dan Energi di Kabinet Reformasi, saat ini Wisnu tengah menggagas pendidikan praktis bagi anak-anak angkatan kerja di Banyumas. Pendidikan tersebut akan memberikan ketrampilan khusus dan kemudian langsung disalurkan kerja di Jepang.
“Mengapa di Jepang? Karena saya banyak berpatner dengan perusahaan Jepang, sehingga sudah ada jaringan. Jadi cita-cita saya yang sedang berusaha saya wujudkan bersama dengan Pak Kuntoro, ingin membangun sekolah di Banyumas yang lulusannya langsung kita salurkan kerja pada beberapa perusahaan di Jepang, bisa dalam bidang mesin, kelautan dan lainnya,” kata Wisnu sambil menyebut beberapa brand mobil terkenal asal Jepang.
Pengusaha yang menggeluti bidang energi, gas serta panas bumi ini juga duduk sebagai anggota dewan penyantun di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto. Banyak hal sudah dilakukan untuk membantu Unsoed, termasuk jika ada kebijakan-kebijakan dari pemerintah pusat yang menyulitkan, maka Wisnu akan menjadi mediator yang menjembatani komunikasi kedua pihak.
“Meskipun saya tidak menetap di Banyumas, tetapi Banyumas ini Tanah Air Beta, jadi apapun yang bisa saya lakukan untuk Banyumas, apalagi dalam bidang pendidikan, akan saya upayakan semaksimal mungkin. Anak-anak muda Banyumas harus menjadi generasi yang cerdas dan pandai menangkap peluang, sehingga bisa memajukan Banyumas ke depan,” pungkasnya.