SERAYUNEWS– Gas alam yang keluar dari lubang hasil pengeboran di halaman SMA Muhammadiyah Kalibening, di nyatakan aman untuk menjadi sumber gas rumahan atau rumah tangga. Hal tersebut di sampaikan Handoko Teguh Wibowo, tim ahli gas alam yang menjadi pendamping dalam pemanfaatan gas di lokasi tersebut, Rabu (19/7/2023).
“Dari hasil uji coba, gas aman karena tidak bisa langsung menyala saat di beri api. Selain itu, hasil apinya juga berwarna biru sehingga akan menjadi solusi bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Menurut Handoko, gas rawa atau biogenic gas yang ada di Kalibening, merupakan gas rawa basah karena keluar bersamaan dengan air. Untuk itu, harus ada perilaku pemisahan atau sparator sebagai penampung gas, dari hasil pemisahan. Dimungkinkan, akan banyak sumber gas alam yang berada di sekitar Kecamatan Kalibening.
Saat ini, kata dia, sudah terpasang dua kompresor dengan kapasitas masing masing 1 house power, serta dua tabung sparator untuk memisahkan gas dengan air. Kemudian ada juga 1 mesin kompresor, untuk mencukupi kebutuhan gas sebanyak 50 rumah tangga.
“Tahap pertama dengan dua mesin yang ada, bisa untuk 100 rumah warga sekitar sumber gas,” katanya.
Keberadaan gas tersebut, kata dia, sangat aman dan tidak terkait dengan pegunungan Dieng. Karena berdasarkan data geologis, kawah Kalibening terpisah atau berdiri sendiri. Sehingga masyarakat tidak perlu panik atau takut, akan menjadi seperti tragedi Lapindo.
“Kalibening bukan bekas kawah gunung api. Tapi murni cekungan yang berasal dari proses terangkatnya tanah akibat gerakan tanah. Mungkin Kalibening, dulunya adalah dasar lautan,” katanya.
Sarwono, penemu sumur gas mengatakan, setelah di buatkan rangkaian sebagai ragulator, gas bisa langsung di salurkan ke kompor gas.
“Suara gas sangat keras, namun tidak mudah di nyalakan. Sehingga aman, jika di manfaatkan bagi rumah tangga,” katanya.