SERAYUNEWS – Jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cilacap hingga kini masih menyisakan tanda tanya besar.
Seleksi yang sudah berlangsung beberapa bulan lalu sebenarnya melahirkan tiga nama calon kuat.
Namun, pelantikan yang dijadwalkan 1 September 2025 urung dilaksanakan karena masih menunggu rekomendasi resmi dari Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Seleksi Sekda Cilacap diikuti 12 peserta, dan kini menyisakan tiga nama di putaran akhir:
Dari ketiganya, hanya satu nama yang akan dipilih Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman sebagai Sekda definitif.
Bupati Syamsul menegaskan, pemilihan Sekda bukan hanya soal pengisian jabatan, tetapi juga menyangkut arah pembangunan Cilacap ke depan.
“Kriteria yang terbaik, targetkan kita selesai September 2025. Setelah itu bergulir lagi assessment eselon 2, lanjut lagi talent pool untuk eselon 3 dan eselon 4. Jadi merit sistem benar-benar kita terapkan karena itu amanat dari Kemenpan agar nanti yang benar-benar duduki jabatan sudah pada talent yang memenuhi syarat,” ujarnya.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen Pemkab Cilacap dalam menerapkan sistem merit secara konsisten. Artinya, pejabat yang dipilih harus memenuhi kompetensi, integritas, dan kapasitas kepemimpinan—bukan sekadar hasil kompromi politik.
Kini, masyarakat Cilacap menanti keputusan akhir Bupati. Posisi Sekda dinilai sangat strategis karena berperan sebagai motor penggerak birokrasi sekaligus penghubung antara kepala daerah dengan perangkat dinas.
Keterlambatan pelantikan tentu menjadi perhatian. Keberadaan Sekda definitif diyakini mampu mempercepat akselerasi visi-misi pembangunan yang telah disusun pemerintah daerah.
Pada akhirnya, siapa yang dipilih Bupati untuk menduduki kursi Sekda definitif akan sangat menentukan wajah tata kelola pemerintahan Cilacap dalam beberapa tahun mendatang.