SERAYUNEWS-Hujan deras yang terjadi di Banjarnegara dalam dua pekan terakhir menyebabkan tanah di wilayah Desa Aribaya dan Kayuares, Kecamatan Pagentan mengalami pergerakan. Pergerakan tanah ini juga menyebabkan jalan di wilayah tersebut retak dan patah.
Kerusakan jalan tepatnya jalan Banjarnegara – Pagentan melalui jalur Aribaya-Kayuares amblas dan patah. Sehingga, akses jalan terpaksa ditutup untuk kendaraan roda empat. Hal ini dilakukan karena sudah sangat membahayakan pengendara.
Komandan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Pagentan, yang juga Komandan Destana Kabupaten Banjarnegara Wanidi mengatakan, jalur tersebut merupakan jalan yang sering digunakan masyarakat dari Banjarnegara menuju Kecamatan Pagentan. Pasalnya, akses ini lebih cepat dan menghemat waktu.
“Jalur ini memang akses tercepat menuju Pagentan, sehingga akses lalu lintas di jalur ini cukup ramai,” katanya.
Menurutnya, akibat pergerakan tanah yang disebabkan hujan dalam dua pekan terakhir, kondisi rekahan semakin lebar dan banyak. Beberapa titik sudah amblas dan sangat membahayakan bagi pengguna kendaraan. Bahkan, ada rekahan dan amblas hingga kedalaman hingga hampir satu meter.
“Karena pergerakan tanah masih terus berlanjut, pihak berwenang memutuskan untuk menutup akses jalur tersebut demi keselamatan. Kendaraan yang biasanya melewati jalur ini kini diarahkan melalui jalur alternatif yang lebih aman, yakni melalui Sokaraja-Bulukuning,” ujarnya.
Sementara itu, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Andry Sulistyo mengatakan, berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, musim hujan ini akan terus terjadi hingga Februari 2025. Untuk itu, masyarakat diminta untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana.
“Kami sadar bahwa 70 persen wilayah Banjarnegara merupakan daerah rawan bencana. Untuk itu, pihaknya membuat desa tangguh bencana, yang artinya desa tersebut memiliki relawan-relawan kebencanaan terlatih. Relawan ini sudah diajari penanganan kebencanaan, baik saat terjadi bencana, pasca bencana, rehabilitasi, maupun upaya pencegahan terjadinya bencana,” katanya.