SERAYUNEWS—-Jangan pernah meragukan kehebatan warganet Indonesia di media sosial. Netizen Indonesia sangat cerdas dan kreatif, jari-jari warganet juga bisa membuat isu menjadi terkenal.
Beredar plesetan Nahdlatul Ulama (NU) menjadi Netanyahu United hingga trending di media sosial X hari Selasa (16/7/2024).
Sebelum itu, akronim NU dan logonya juga sempat dipelesetkan pada bulan Juni lalu menjadi Ulama Nambang. Logo NU berubah warna dasar merah.
Di tengah ada gambar ekskavator dan di bagian atas ada beberapa tulisan Rp. Di bawah logo tersebut kemudian ada tulisan Ulama Nambang.
Kali ini, NU netizen pelesetkan menjadi Netanyahu United karena kunjungan para nahdliyin ke Israel. Pelesetan ini muncul setelah lima cendikiawan NU ketahuan berkunjung ke Israel dan bertemu Presiden Isaac Herzog di tengah dunia sedang berduka dengan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza oleh pasukan Zionis.
Dari gambar yang beredar di media sosial (medsos) X, tampak logo atau lambang bendera PBNU yang tadinya warna hijau kini berubah menjadi biru putih. Tulisan gambar bola bumi yang berada di tengah Nadhlatul Ulama berubah jadi lambang Bintang David.
Begitu juga sembilan bintang yang ada di logo NU tersebut, berubah menjadi Sembilan Bintang David. Tidak sampai di situ, di bawahnya juga tertulis kalimat Netanyahu United.
Pelesetan logo NU oleh netizen merupakan bentuk kekecewaan sebagian umat Islam terhadap kelima aktivis muda NU tersebut. Mereka menganggap kelima pemuda itu tidak memiliki kepekaan terhadap penderitaan rakyat Palestina.
Ketua PBNU Bidang Pendidikan, Moh Mukri menilai mengubah logo NU itu tidak etis dan tak elok. Kunjungan lima cendikiawan itu ke Israel jelas-jelas atas inisiatif pribadi dan tidak melibatkan NU secara organisasi.
“Tidak bolehlah gitu tidak etis, orang mengkritik atau apa tapi (kunjungan) orang itu kan pribadi. NU sendiri PBNU aja tersinggung kecewa, kok ada lah kemudian jadi olok-olok tidak elok,” kata Mukri, Selasa (16/7/2024).
Dia menambahkan lima orang tersebut yaitu Sukron Makmun, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania diduga dengan sengaja membawa nama NU dan berkunjung tanpa izin. Selanjutnya, mereka akan dipanggil dan diberikan sanksi jika terbukti bersalah.
“Ada orang mengaku warga NU ya kan mengadakan kunjungan ke Israel ketemu presiden itu kan enggak izin atau ngomong tapi kok bawa bawa nama NU. Maka mereka dipanggil itu orang-orang itu kalau betul mereka kader NU atau pengurus di lembaga apa pasti akan kena sanksi ya kan dia enggak sensitif,” ucapnya.
Moh Mukri juga waktu itu yang meanangapi plesetan NU menjadi Ulama Nambang. Ia memandang, orang yang mempelesetkan logo itu tidak suka PBNU mendapatkan izin mengelola tambang dari pemerintah. Menurutnya, orang tersebut tidak mau NU menjadi ormas yang kuat.
“Saya lihat orang itu jealous NU menerima tambang,” ujar Mukri (21/6/2024).
Saat plesetan Ulama Nambang, berujung pada pelaporan ke polisi oleh satu salah satu warga NU, Ali Mahfud yang melaporkan ke Polrestabes Surabaya.
Apakah plesetan Netanyahu United akan juga berujung pada pelaporan ke polisi?***(O Gozali)