Kejobong, serayunews.com
Kapolsek Kejobong Iptu Supriyanto mengatakan, peristiwa itu diketahui pertama kali oleh istri korban. Sekitar pukul 06.00 wib, dia hendak mengantar makanan untuk sarapan. Posisi suami sudah menggantung di kamar tidurnya.
“Ia ditemukan oleh istrinya sendiri, di ruang kamar tidur,” kata Iptu Supriyanto, Selasa siang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, mendapati kondisi suaminya, sang istri pun teriak histeris. Sontak, teriakannya mengundang tetangga sekitar. Hingga akhirnya dipanggil lah perangkat desa setempat. Kemudian peristiwa itu dilaporkan ke Polsek Kejobong.
“Mendapati hal tersebut, saksi kemudian berteriak meminta tolong hingga warga berdatangan dan selanjutnya melaporkan kejadian ke perangkat desa dan Polsek Kejobong,” jelas kapolsek.
Kapolsek menjelaskan bahwa pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan di TKP. Selain itu, memeriksa jenazah korban bersama petugas medis Puskesmas Kejobong dan Inafis Polres Purbalingga.
“Hasil pemeriksaan tidak ditemukan tanda kekerasan atau hal yang mencurigakan. Korban meninggal karena gantung diri dan pada jenazah ditemukan ciri khas gantung diri,” kata kapolsek.
Polisi dari Polsek Kejobong dan Inafis Polres Purbalingga yang mendapat laporan kemudian mendatangi lokasi kejadian. Selanjutnya melakukan pemeriksaan di TKP dan meminta keterangan sejumlah saksi.
Kapolsek menambahkan, penyebab bunuh diri diduga karena pelaku mengalami depresi. Berdasarkan keterangan keluarganya, korban pernah memiliki riwayat depresi dan sudah beberapa kali berobat di rumah sakit khusus gangguan kejiwaan.
“Setelah dilakukan pemeriksaan, jenazah korban kemudian diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan. Keluarga tidak menghendaki untuk dilakukan autopsi dan menerima kematian korban,” kata dia.