Kutasari, serayunews.com
Muliah Aryani (59), anak pertama korban mengatakan bahwa pelaku berjumlah tiga orang. Mereka yang menggenakan penutup wajah masuk dengan mencongkel jendela rumah bagian depan. Kemudian langsung menyisir setiap ruang. Saat itu ibunya sedang berada di dapur, dan ayahnya yang juga sudah bangun tapi masih berada di kamar.
“Katanya sekitar jam setengah tiga, saat itu ibu sudah bangun, lagi aktivitas di dapur, ayah sudah sempat bangun juga, melihat HP, tapi pas mau keluar kamar tidak bisa buka pintu, dari luar sudah ada yang njagain,” kata Muliah, Selasa (25/05/2021).
Muliah menambahkan, ibu yang di dapur disekap. Diikat tangan dan kakinya, dan disolasi mulutnya. Namun, diprediksi sebelumnya telah mengalami penganiayaan. Sebab, pada bagian jidat berdarah, dan pipi lebam. Sedangkan ayahnya, hanya diikat kaki dan tangan dengan menggunakan tali.
“Ibu ada luka berdarah di jidat dan lebam di pipi, ayah cuma diikat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muliah mengatakan bahwa, pelaku berhasil mengambil perhiasan emas yang ada di lemari kamar. Selain perhiasan, ada juga uang dan handphone yang dibawa kabur. “Yang diambil perhiasan emas sekitar satu ons lebih, uang sekitar dua juta, dan HP ayah,” katanya.
Muliah menambahkan, dalam keseharian dia tinggal di Desa Banjarsari, Kecamatan Sumbang, Banyumas. Dirinya mengetahui ada perampokan saat datang ke rumah orang tuanya. “Saya tinggalnya di Banjarsari, rumah ini hanya dua orang saja,” kata dia.
Terpisah, Kasat Reskrim Polres Purbalingga, Iptu Gurbacov, saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut. Namun, pihaknya belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut. “Iya, betul” katanya singkat.