SERAYUNEWS – Menjelang bulan suci Ramadan 1446 H atau 2025 Masehi, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah menyepakati rencana libur sekolah selama Ramadan.
Saat ini, keputusan tersebut tinggal menunggu Surat Edaran (SE) bersama yang akan dikeluarkan oleh tiga kementerian terkait, yaitu Kemendikdasmen, Kementerian Agama, dan Kementerian Dalam Negeri.
Pemerintah telah menyusun tiga alternatif skema libur sekolah selama Ramadan berdasarkan masukan masyarakat. Berikut rinciannya:
Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menyelaraskan jadwal antara sekolah umum dan madrasah guna menghindari kebingungan.
Namun, beberapa tantangan juga muncul, terutama terkait dampak pada guru honorer di sekolah swasta yang berpotensi kehilangan pendapatan jika libur penuh diterapkan.
“Harus ada solusi yang tidak hanya mengakomodasi siswa muslim tetapi juga siswa non-muslim agar tidak terjadi diskriminasi dalam pelayanan pendidikan,” ujar Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G), Satriwan Salim.
Keputusan final tentang skema libur ini akan diumumkan setelah kembalinya Menteri Agama, Nasaruddin Umar, dari Tanah Suci.
Pemerintah berjanji untuk segera merilis SE bersama sebelum Ramadan tiba, sehingga masyarakat dapat mempersiapkan diri dengan baik.
Kebijakan ini mencerminkan upaya pemerintah untuk menyeimbangkan kebutuhan pendidikan dan spiritualitas selama Ramadan.
Dengan melibatkan berbagai pihak, diharapkan skema yang dipilih dapat memberikan manfaat maksimal bagi siswa, guru, dan masyarakat.
Pantau terus informasi terbaru mengenai kebijakan libur sekolah Ramadan 2025 melalui kanal resmi pemerintah. Jangan lewatkan pengumuman resminya dalam waktu dekat!
***
