Cilacap, serayunews.com
Launching aplikasi Satkar Taru ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan Pejabat Forkopimda di halaman pendapa Wijayakusuma Cilacap, Rabu (16/06) pagi. Pada acara tersebut juga dilakukan apel bersama dan penandatanganan nota kesepahaman perjanjian kerjasama dengan sejumlah perusahaan yang ikut di dalamnya.
Bupati mengatakan, pihaknya berkomitmen terus mengembangkan sektor industri baru, untuk mempermudah investasi dalam skala yang lebih besar, sehingga perlu memperhatikan potensi bahaya kebakaran di tempat perindustrian maupun wilayah permukiman.
Menurut Bupati, Kabupaten Cilacap memiliki potensi besar untuk beragam aktivitas berskala nasional, seperti keberadaan kilang minyak dengan kapasitas produksi mencapai 400.000 barrel per hari yang menyuplai 30 persen kebutuhan minyak nasional, dan PLTU yang terkoneksi dengan sistem kelistrikan Jawa–Bali.
“Dalam dunia lndustri, keselamatan kerja merupakan suatu hal yang harus dipertanggungjawabkan oleh perusahaan. Salah satu potensi bahaya dalam industri yang harus mendapatkan perhatian besar yaitu potensi bahaya terjadinya kebakaran di tempat kerja,” ujat Bupati.
Berdasarakan data Pemkab Cilacap, angka kejadian kebakaran pada tahun 2018 sebanyak 110 kejadian dengan kerugian mencapai Rp 25,5 miliar, pada tahun 2019 meningkat menjadi 123 kejadian dengan kerugian mencapai Rp 6,8 miliar, sedangkan pada tahun 2020 menurun menjadi 64 kejadian dengan tingkat kerugian mencapai Rp 3 miliar.
“Besar harapan saya, keberadaan aplikasi ini akan meningkatkan layanan pelaksanaan pemadaman dan pengendalian kebakaran, melalui pemberdayaan sumber daya secara terpadu,” kata Bupati.
Sementara itu, Kepala Satpol PP Cilacap Yuliaman Sutrisno menyampaikan, aplikasi Satkar Taru bisa diakses dan diinstal melalui hp andoid. Menurutnya dalam aplikasi tersebut akan memudahkan pelaporan kebakaran dengan cara menekan tombol panic button.
“Setelah ada laporan dari aplikasi, seluruh Pemadam Kebakaran yang ada di Satkar Taru akan melihat wilayah lokasi kebakaran, jika ada di wilayah administrasi Kabupaten Cilacap, komando ada di Satpol PP melalui UPT Damkar, tetapi kalau ada di perusahaan, komando ada pada perusahaan tersebut, apabila bisa diselesaikan secara intern, kita bersiaga di luar,” ujarnya.
Selain menyinergikan perusahaan, aplikasi ini juga memberdayakan masyarakat melalui satuan relawan kebakaran (Satlakar) berbasis RW yang kini sudah terbentuk 118 kelompok.
“Kami menggandeng perusahaan yang memiliki kemampuan Damkar, untuk menambah titik siaga (pos), karena saat ini Damkar Cilacap baru miliki empat pos yakni di Kota Cilacap, Kroya, Sidareja dan Majenang,” ujarnya.
Sementara itu, sejumlah perusahaan yang tergabung dalam Satkar Taru yakni, Pertamina RU IV Cilacap, TBBM Maos, TBBM Lomanis, Integrated Terminal Cilacap, PT SBI, Pelindo III, PT S2P PLTU Karangkandri, PLTU Adipala, dan Bandara Tunggul Wulung.
Apel Bersama dan Launching Satkar Taru dipimpin Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji dan diikuti oleh anggota gabungan dari Kodim 0703 Cilacap, Lanal Cilacap, Polres Cilacap, Satpol PP Cilacap, Dishub Cilacap, Satlinmas Cilacap, Basarnas Cilacap dan Regu Damkar Cilacap.