Advertisement
Advertisement
Kuasa hukum pasangan calon (paslon) 02, Endang Yulianti mengatakan dalam semalam timnya mendapatkan 13 temuan. Hal itu terungkap karena laporan warga yang menerima. Selanjutnya, mereka melaporkan pada Satgas Money Politics bentukan DPC PDIP Purbalingga.
“Rata-rata itu merupakan laporan warga. Artinya warga sudah sadar akan demokrasi. Kami sampaikan terima kasih karena sudah turut berperan mengawasi,” kata Endang, saat press conference di posko pemenangan, Tiwi-Dono, Kamis (9/12/2020).
Endang menyebut, 13 titik itu tersebar di sembilan kecamatan. Masing-masing di Kecamatan Mrebet, Bojongsari, Karangmoncol, Kemangkon, Kejobong, Kaligondang, Purbalingga, Kalimanah, dan Padamara.
“Rata-rata dilakukan di hari Selasa. Pendistribusian di atas jam 1 siang. Kecuali di Desa Kramat Karangmoncol, itu hari Senin sekitar pukul 18.30 WIB. Ada lebih dari lima ratus paket amplop. Kami tidak bisa menjumlah total uangnya, karena kami tidak membuka. Bervariatif mulai dari 20 sampai 30 ribu rupiah,” ujarnya.
Endang menjelaskan, bahwa dugaan politik uang itu dilakukan oleh pihak kubu pasangan calon (paslon) 01. Hal itu berdasarkan keterangan para saksi dan bukti video. Dalam pendistribusian pemberi menyampaikan kalimat ajakan untuk memilih paslon 01, yakni Oji-Jeni.
“Saksi yang ada, menyatakan pemberi dalam memberikan mengatakan untuk tidak lupa mencoblos paslon 01. Saksi dan bukti kami ada, dalam laporan kami juga sertakan elemen-elemen pendukung,” kata dia.
Tidak Mempengaruhi Perolehan Suara
Sementara itu, ketua Tim pemenangan Paslon 02, Ikhwan mengatakan bahwa peristiwa ini membuktikan masyarakat sudah sadar dalam berpolitik. Terkait hal itu, pihaknya mendesak Bawaslu dan atau Gakumdu untuk menindak tegas perkara tersebut.
“Kami minta gakumdu untuk memproses secara profesional. Ini sudah menjadi PR penegak hukum. Warga sudah sadar sekarang tinggal bagaimana penegak hukum,” ujarnya.
Terbukti atau tidaknya nantinya, kata Ikhwan, hal itu tidak terlalu menjadi kekhawatiran bagi pihaknya. Adanya serangan fajar dari kubu lawan tidak akan mempengaruhi pada perolehan suara.
“Efek mungkin ada, tapi tidak signifikan. Lah ini kan yang laporan warga sendiri, artinya warga sudah sadar,” katanya.