SERAYUNEWS – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Jepang bernama Zaki Saefur Rohman (24), warga Kedungwuluh Lor Patikraja, Kabupaten Banyumas, meninggal tenggelam saat bermain di sungai.
Pihak keluarga sempat kesulitan memulangkan jenazah, karena terkendala biaya. Berkat bantuan dari perusahaan dan teman-temannya, jenazah pun akhirnya bisa pulang ke kampung halamannya.
Kakak laki-laki korban, Irwan Sidik (31) mengungkapkan, kecelakaan air yang adiknya alami terjadi pada, Minggu (26/5) sekitar pukul 18.20 waktu Jepang. Dari informasi yang Ia dapat, petugas sempat mencari keberadaan korban hingga pukul 21.00.
“Saya saat itu lagi di Tarakan, Kalimantan Utara. Kemudian mendapatkan kabar dari Mas Septo, itu teman kamarnya Zaki yang dulu berangkat bareng,” ujarnya di rumah duka, Sabtu (1/6/2024).
Dari kabar tersebut, Ia kemudian memantau dari berita yang ada di media sosial tiktok. Hingga mendapati informasi jika pada, Senin (27/5/2024) petugas menemukan jasad adiknya melalui drone.
“Informasinya petugas temukan dia sekitar 300 meter dari lokasi hilang. Mas Septo menghubungi dan mengabarkan ke saya suaranya seperti menangis,” kata dia.
Mendengar kabar adiknya meninggal dunia, Irwan langsung shock dan mengabari orangtuanya. Namun, Ia tidak tega untuk mengungkapkan jika adiknya sudah meninggal dunia.
“Saya tidak kuat untuk ngomong, saya tidak bisa mengatakan Zaki sudah meninggal,” ujarnya.
Sebelum terbawa arus, Adiknya bersama tujuh orang temannya sesama TKI pergi berlibur ke salah satu daerah di Jepang. Mereka sampai ke sebuah sungai dan berenang bersama-sama.
“Katanya kemarin berenang delapan orang bersama Zaki. Kemudian Zaki menyeberangi sungai, sampai di ujung. Saat kembali tidak sampai dan terbawa arus hingga tenggelam,” kata dia.
Jenazah Zaki saat ini tengah berada di Tokyo. Atas kabar tersebut, pihak keluarga sempat kesulitan untuk memulangkan jenazah karena terkendala biaya. Keluarga harus membayar cargo sebesar Rp 200 juta.
Namun, hal tersebut berhasil terselesaikan setelah adanya bantuan dari rekan kerja dan pihak perusahaan tempat Zaki bekerja.
“Untuk kepulangannya pihak keluarga hanya bayar Rp 100 juta. Kita dari keluarga bingung, itu 200 juta sudah ada potongan dari perusahaan tercover Rp 100 juta. Karena itu ngomongnya kecelakaan di luar kerja, bukan kecelakaan kerja. Karena kejadian hari minggu, lagi liburan,” ujar dia.
Hingga saat ini, jenazah Zaki belum bisa dipulangkan karena pengiriman paket libur pada Sabtu-Minggu. Sehingga kemungkinan, Senin baru bisa pengiriman dan rencananya menggunakan maskapai Garuda Indonesia.
“Informasinya Garuda itu satu minggu hanya tiga kali, tidak setiap hari. Semua biaya sudah clear,” katanya.