SERAYUNEWS– Tumpukan sampah di TPA Winong Banjarnegara, menggunung karena menampung sampah dari berbagai kecamatan. Beberapa pemulung memungut sampah tertentu, untuk dia jual kembali.
Berdasarkan fungsinya, TPA merupakan tempat sampah akan terisolasi secara aman agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Karenanya perlu penyediaan fasilitas dan perlakuan yang benar, agar tetap aman.
DPKLH Banjarnegara melalui Kabid Persampahan dan Pertamanan, Yanu Harsono mengatakan, tempat pembuangan akhir atau TPA Winong di Desa Winong Kecamatan Bawang Banjarnegara butuh perhatian khusus. Perhatian khusus tersebut berupa harus adanya beton atau gorong-gorong pengaman untuk menutup sungai kecil yang berada di tengah TPA tersebut.
Kondisi tersebut, kata Yanu, menjadikan pengelolaan sampah harus berhati-hati agar sampah tidak masuk ke sungai kecil tersebut.
“Jika dibuatkan penutup permanen, areal sampah akan lebih luas dan sungai menjadi aman dari ancaman pencemaran sampah,” katanya.
Selain itu, TPA dengan luas areal 3,4 hektar saat ini kondisinya sudah mulai menggunung. Jika tidak ada pola atau pengalihan pembuangan sampah dari wilayah Banjarnegara utara, TPA Winong hanya akan cukup sampai 5 tahun mendatang.
“Harus ada TPA lagi terutama untuk daerah utara, agar Winong tidak over kapasitas,” katanya.
Kepala Desa Winong Kecamatan Bawang Banjarnegara, Sutarman mengatakan, pengelolaan sampah pada TPA Winong sudah baik. Namun dia berharap ada upaya lain dengan memanfaatkan sampah organik menjadi pupuk organik.
“Belum ada upaya mengolah sampah organik untuk menjadi pupuk. Jika bisa, tentu akan memberikan kontribusi pada desa,” katanya.
Sutarman berharap agar pemerintah bekerjasama dengan Pemdes Winong, melakukan terobosan dengan mengolah sampah organik menjadi pupuk organik.