SERAYUNEWS – Belakangan ini, masyarakat Kabupaten Kebumen memiliki beragam tanggapan mengenai adanya istilah baru di wilayahnya, yaitu Kebumen Semarak.
Terlebih lagi, banyak masyarakat bertanya mengapa pemberian nama di Alun-alun Kabupaten Kebumen yang sedang renovasi itu menggunakan kata Semarak bukan Beriman.
Mengenai hal tersebut, Bupati Arif Sugiyanto dalam keterangan resmi, Senin (25/9/2023) pada laman kebumenkab.go.id menjelaskan, bahwa motto yang berisi sebuah harapan agar rakyat Kebumen bisa lebih sejahtera, berbudaya dan berakhlak banyak sekali.
Ada beberapa istilah yang familiar di dengar oleh masyarakat seperti Kebumen Pancen Maen, Kebumen Manglingi, Kebumen Ora Baen-Baen, Beriman dan juga Kebumen Semarak.
“Jadi istilah atau motto tentang Kebumen itu banyak, dan semua berisi harapan agar Kebumen bisa lebih baik. Kebumen Beriman sendiri memang sudah ada sejak saya kecil. Ini juga mengandung pesan kebersamaan, yang artinya bersih, indah, manfaat, aman dan nyaman,” ujar Bupati Arif Sugiyanto, di kutip serayunews.com.
Namun Bupati menuturkan di era sekarang, mottonya harus bisa lebih spesifik lagi. Dengan mengunakan kata Semarak yang artinya ‘Sejahtera, Mandiri dan Berakhlak’. Ungkapan ini wujud doa dan harapan agar masyarakat semakin sejahetara.
“Semarak itu bukan artinya hore-hore, tapi tersimpan doa dan harapan agar rakyat kita bisa sejahtara, bisa mandiri dan berakhlaq. Jadi ada semangat duniawi dan ukhrowi di situ,” tuturnya.
Lebih lanjut, Bupati menyampaikan bahwa tagline atau motto Kabupaten Kebumen belum ada yang di patenkan. Baik Kebumen Beriman, Kebumen Ora Baen-Baen, Kebumen Pancen Maen, dan juga Kebumen Semarak, belum ada yang di patenkan.
“Sehingga orang bebas mau menggunakan penyebutan tentang Kebumen seperti apa? Sesuai konteks, kalau mau menyebut tentang wisata Kebumen, mungkin bisa tepat dengan istilah Kebumen Pancen Maen. Kalau soal prestasi daerah dan kualitas SDMnya bisa dengan Kebumen Ora Baen-baen, kalau soal religiusnya bisa dengan kata Berimannya,” terang Bupati.***