Banjarnegara, serayunews.com
Pendiri Yayasan Tlasih Delapan Tujuh, Ki Wiro Kadek Wongso Jumeno mengatakan, yasasan Tlasih Delapan Tujuh merupakan yayasan yang fokus pada mempertahankan dan terus menyuarakan seni budaya. Sehingga pengurus yayasan di Banjarnegara ini, harus bisa menjaga kebudayaan leluhur yang ada di tanah air ini.
“Budaya adalah satu simbul kebersamaan dan menjadi pemersatu lintas agama. Dan tumpeng nusantara gotong royong ini sendiri merupakan satu kekuatan dan kebersamaan dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tlasih Delapan Tujuh Banjarnegara Pujiono mengatakan siap untuk menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya. Apalagi, Banjarnegara memiliki kultur dan sejarah budaya leluhur yang sangat tinggi.
“Ini tidak melihat kultur atau golongan tertentu, terbukti dalam kirab budaya sebelum dilakukan pengukuhan dan tumpeng nusantara gotong royong ini juga diikuti oleh lintas golongan dan agama,” ujarnya.
Terpisah, anggota DPRD Provisni Jawa Tengah Sri Ruwiyati mengatakan, tumpeng nusantara gotong royong serta hadirnya yayasan Tlasih Delapan Tujuh di Banjarnegara ini diharapkan mampu menjadi wadah dalam mempertahankan budaya lokal. Sebab, Banjarnegara sendiri memiliki kultur budaya yang sangat luar biasa, termasuk warisan sejarah bidaya yang ada di dataran tinggi Dieng.
“Budaya adalah bagian dari aset pemerintah dan menjadi bagian dalam mempersatukan bangsa yang besar, maka melestarikan budaya ini sangat penting. Dengan wawasan kebangsaan harus terus digelorakan pada setiap generasi muda, sebab budaya merupakan bagian dari jati diri bangsa,” ujarnya.
Ketua panitia Dina Aries Suwondo mengatakan, kegiatan kirab budaya dan tumpeng nusantara gotong royong dan pengukuhan Tlasih Delapan Tujuh ini merupakan awal kebangkitan budaya di Banjarnegara.
“Berawal dari ini, kita berharap budaya yang ada di Banjarnegara kembali menggelora dan dapat tercipta semangat gotong royong yang sudah menjadi identitas bangsa ini,” katanya.