SERAYUNEWS – Kegembiraan ganda putra Indonesia, Bagas Maulana dan Leo Rolly Carnando tak terbendung usai menjuarai Korea Open 2024.
Bertanding di Mokpo Indoor Stadium pada Minggu (1/9/2024), Bagas/Leo menyudahi perlawanan tuan rumah yakni Kang Min-hyuk/Seo Seung Jae dalam tiga gim.
Sempat tertinggal pada gim pertama, ganda anyar Merah Putih itu sukses membalikkan keadaan dan memenangkan dua game selanjutnya dengan skor akhir 18-21, 21-9, 21-8.
Pekan lalu, Leo/Bagas mampu menempuh perjalanan pertama mereka pada Japan Open 2024 hingga babak semifinal. Sehingga, menurut Bagas, hal ini menjadi pecah telor setelah sempat dijuluki manusia silver.
“Alhamdulillah saya sangat senang bisa juara Korea Open. Akhirnya kami bisa pecah telur setelah selama ini dijuluki manusia silver. Hari ini akhirnya bisa jadi manusia emas. Saya sangat bersyukur bisa diberi kemenangan,” kata Bagas, mengutip keterangan singkat PBSI dalam Instagram @badminton.ina.
Julukan manusia silver memang disematkan kepada Bagas Maulana. Seperti kita ketahui, Bagas Maulana yang berasal dari Kabupaten Cilacap ini beberapa kali gagal juara usai hanya menempati peringkat kedua turnamen.
Saat berpasangan dengan Muhammad Shohibul Fikri, keduanya meredup selepas menjuarai All England 2022 dengan mengalahkan seniornya yaitu Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di final.
Terakhir kali naik podium ialah runner-up Swiss Open 2024. Terbaru, ganda yang memiliki panggilan BakRi ini gagal lolos ke Olimpiade 2024.
Sama halnya dengan Bagas/Fikri, prestasi Leo/Daniel masih terbilang baik. Terakhir, ia menempati peringkat 13 dunia, tetapi gagal meraih tiket Olimpiade Paris 2024.
Beberapa persembahan gelar sukses diraih LeoNil atau sapaan akrab keduanya, mulai dari Singapore Open 2022, Indonesia Masters 2023, Thailand Masters 2023, dan Indonesia Masters 2024.
Sehingga, gelar juara Korea Open 2024 ini membuat dua ganda putra baru Indonesia yakni Leo Rolly Carnando/Bagas Mualana dan duet Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin sedikit bernapas lega.
Sementara itu, Leo/Bagas segera fokus mempersiapkan diri untuk mengikuti turnamen BWF Super 500 Hong Kong Open dan turnamen BWF Super 1000 China Open, bulan ini.
“Setelah ini kami akan fokus lagi untuk menghadapi pertandingan selanjutnya di Hong Kong dan China. Maklum setelah turun podium kami tidak boleh berpikiran akan jadi juara terus,” ungkap Leo.
Lebih lanjut, Leo/Bagas menjelaskan bahwa kunci kemenangan mereka atas sang juara dunia terletak pada evaluasi yang langsung dilakukan setelah takluk di gim pertama.
Hal itu pun membuat kesalahan-kesalahan mereka di gim pertama bisa segera dibenahi di gim kedua, sampai akhirnya merebut kemenangan.
“Di gim ketiga kami makin percaya diri lagi setelah meraih kemenangan di gim kedua. Apalagi Mas Bagas memiliki smash kencang sehingga bisa meng-cover full saya dari sektor belakang. Saya tinggal menjaga di area kotak depan saja,” jelas Leo.
“Di gim ketiga kami sangat percaya diri lagi. Apalagi tampil di final itu tidak lagi bicara soal teknik dan lain-lain lagi. Tinggal tergantung bagaimana mental untuk bermain berani saja,” tambanya.
Selain itu, Bagas pun memberikan kredit khusus kepada Leo yang dapat tampil baik di area depan dan servis. Sehingga, mempermudahnya untuk melancarkan serangan.
“Karena dari permainan depan kami sudah unggul, kami bisa menyerang. Kondisi tersebut membuat kami makin percaya diri di gim kedua dan ketiga,” pungkas Bagas.