SERAYUNEWS – Video Bupati Banyumas, Achmad Husein yang menanyakan dukungan tiga orang mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kepada calon presiden, mendapat banyak sorotan. Baik dari sisi etika yang seharusnya kampus bebas dari politik praktis maupun dari sisi jawaban mahasiswa yang bak buah simalakama bagi Husein.
“Bupati seharusnya paham, bahwa itu sudah masuk ranah politik praktis dan tidak boleh hal tersebut dibawa ke kampus sebagai institusi pendidikan. Dan momentum tersebut juga menjadi pelajaran berharga, dimana rasa percaya diri bupati terlalu besar bahwa mahasiswa akan menjawab capres yang diusung partainya sebagai sosok pemimpin masa depan,” kata tim pemenangan Anies Baswedan yang juga caleg DPR RI dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), H Eko Purwanto SE MM, Kamis (10/8/2023).
Sebagaimana diketahui, bupati merupakan kader PDI Perjuangan yang sudah mendeklarasikan Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Menurut Eko Purwanto, bupati terlalu percaya diri jika tiga mahasiswa tersebut akan menjawab Ganjar Pranowo sebagai figur pemimpin masa depan, mengingat Ganjar sudah beberapa kali berkunjung ke Unsoed.
Namun, saat tiga mahasiswa tersebut justru menyebut Anies Baswedan, menurut Eko, terlihat jelas perubahan raut wajah bupati. Dan bupati langsung berganti bertanya ke mahasiswa sebelahnya, tanpa menanyakan alasan mahasiswa pertama yang menyebut Anies Baswedan sebagai sosok pemimpin masa depan. Begitupun kepada mahasiswa kedua dan ketiga.
“Saya sangat yakin, jika mahasiswa menjawab Ganjar Pranowo, maka bupati akan menanyakan lebih lanjut prestasi-prestasi Ganjar, selanjutnya dia akan memaparkan juga capaian kinerja Ganjar Pranowo selama memimpin Jateng. Namun, ternyata 3 mahasiswa kompak menyebut Anies Baswedan, karenanya bupati langsung berhenti dan tidak membahas lebih lanjut sosok pemimpin masa depan yang disebut mahasiswa,” jelasnya.
Di sisi lain, Eko menyebut, jawaban mahasiswa Unsoed mewakili generasi milenial. Dimana mereka sudah melek informasi, tidak lagi mudah percaya terhadap pencitraan-pencitraan tokoh dan sebaliknya aktif mencari informasi yang akurat kebenarannya.
Generasi milenial, lanjut Eko, memiliki tingkat pendidikan yang bagus dan mereka merupakan pemilih pemula pada pemilu mendatang. Sehingga berbagai informasi terkait kandidat calon akan dicari oleh mereka, karena tidak ingin salah memilih.
“Saya sering ngobrol dengan berbagai komunitas anak muda dan saya optimis, 55 persen pemilih milenial menjatuhkan pilihannya ke Anies Baswedan. Jadi pemilu mendatang merupakan pemilu yang berkualitas, karena banyak pemilih cerdas dari para milenial,” pungkasnya.