SERAYUNEWS– Pemkab Banyumas memastikan kabar BBM bercampur air di SPBU Losari, Kecamatan Cilongok yang viral di media sosial tidak benar.
Hasil pengecekan tim gabungan membuktikan bahwa BBM di SPBU tersebut, aman dan sesuai standar.
Kepala Bagian Perekonomian dan SDA Setda Banyumas, Ir Ngadimin menegaskan pihaknya bersama Pertamina dan Hiswana Migas sudah melakukan pemeriksaan langsung di lokasi pada, Kamis (11/9/2025).
“Tim telah mengambil sampel dari pompa pengisian maupun dari tangki penyimpanan bawah tanah. Hasilnya tidak ada campuran air dalam BBM di SPBU Losari,” katanya, Jumat (12/9/2025).
Selain itu, tim juga menemui pengunggah video viral. Dari klarifikasi, informasi itu ternyata tidak sesuai fakta.
Ngadimin menegaskan Pemkab Banyumas terbuka terhadap laporan masyarakat.
“Kalau memang ada temuan di lapangan, silakan sampaikan. Setiap aduan terkait BBM maupun elpiji pasti akan kami tindak lanjuti,” ujarnya.
Sebelumnya, seorang konsumen mengunggah video di TikTok dan menuding Pertamax di SPBU Losari tercampur air.
Dalam video itu disebutkan sepeda motor yang diisi BBM pada Jumat (5/9/2025) sore mogok keesokan harinya. Setelah dia bongkar di bengkel resmi, ada air di dalam tangki motor.
Kuasa Hukum SPBU Losari, Esa Caesar Afandi, membantah tuduhan tersebut. Ia menegaskan manajemen SPBU selalu melakukan pengujian BBM sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP).
“SOP setiap pagi selalu uji air pakai pasta air untuk memastikan seberapa kandungan air di tangki serta setiap dua jam dilakukan uji juga,” jelasnya, Kamis (11/9/2025).
Setelah video viral, pihak SPBU membuka posko pengaduan masyarakat untuk menampung keluhan konsumen. Namun, hingga kini tidak ada laporan tambahan selain dari pengunggah video.
“Sampai hari ini korbannya cuma satu (pengunggah video, red). Pihak manajemen juga telah melakukan investigasi bersama pihak SBM Pertamina dan tidak ada air. SPBU klien kami kan ada sensornya jika ada air pasti langsung terbaca. Kemudian kami juga mengecek menggunakan pasta air, hasilnya nihil, tidak ada kandungan airnya,” jelas Esa.
Esa menambahkan, SPBU juga menunjukkan rekaman CCTV untuk membuktikan tidak ada masalah pada tangki BBM.
Namun, karena video terlanjur viral dan merugikan, manajemen SPBU melaporkan pengunggah ke Polresta Banyumas atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong.
“Kami melaporkan pemilik sepeda motor ke Polresta Banyumas, atas pencemaran nama baik dan berita bohong. Dengan laporan terkait Pasal 27 a dan 28 UU ITE,” kata Esa.
Esa mengungkapkan, akibat viralnya isu tersebut, SPBU Losari mengalami penurunan omzet signifikan.
“Dari 3.000 liter per hari untuk Pertamax, sekarang hanya jadi 1.000 liter per hari. Dampak kerugian akibat hal tersebut dari tanggal 8, 9, 10 September per harinya potensi kerugian mencapai Rp25 juta,” jelasnya.