
SERAYUNEWS- Kabar reshuffle kabinet kembali menghebohkan publik, kali ini menyeret nama Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya.
Isu ini mencuat usai kebijakannya terkait transparansi fiskal dan evaluasi proyek nasional menuai pro-kontra.
Melansir berbagai sumber, berikut kami sajikan ulasan selengkapnya mengenai viral kabar Menkeu Purbaya kena reshuffle, benarkah?
Mengutip laporan Wakandatalks (Moneytalk), suhu politik di lingkar pemerintahan Presiden Prabowo disebut mulai memanas. Purbaya dikabarkan menjadi pusat perhatian usai menolak penggunaan APBN untuk menutupi utang proyek Kereta Cepat Whoosh.
Langkah tersebut dinilai rasional secara fiskal, namun justru memicu tekanan politik yang meningkat tajam.
Menurut analis geopolitik Amir Hamzah, Purbaya tengah menghadapi apa yang disebut sebagai “operasi tekanan terstruktur”, meliputi:
⦁ Framing negatif di berbagai media,
⦁ Pemanggilan intens dari Komisi XI DPR,
⦁ Melemahnya dukungan dari sebagian lingkar kabinet.
Rumor yang beredar di sekitar istana bahkan menyebut, penolakan Purbaya terhadap sistem pembiayaan lama yang diduga terkait kelompok pro-Luhut menjadi sumber benturan kepentingan di internal pemerintahan.
Secara ekonomi, Purbaya benar. Tapi di panggung politik, kebenaran sering kali kalah oleh kekuasaan.
Situasi ini menegaskan bahwa di dunia politik, keberanian untuk berbeda dan transparan terkadang justru menjadi sasaran serangan.
Menanggapi hal tersebut, Purbaya akhirnya angkat bicara pada 31 Oktober 2025. Ia menegaskan, apa yang disampaikannya selama ini murni demi kepentingan transparansi dan kebenaran, bukan serangan terhadap pihak manapun.
“Saya tidak berniat menyerang siapapun, tetapi kalau kebenaran dianggap serangan, mungkin kita hidup terlalu lama dalam kebohongan,” ujar Purbaya dalam pernyataan resmi di Jakarta.
Purbaya juga membantah rumor adanya ketegangan antarmenteri yang disebut menjadi alasan reshuffle. Ia memastikan hubungan antaranggota kabinet tetap solid dan semua pihak masih fokus menjalankan tugas masing-masing.
“Tidak ada masalah di internal. Presiden sangat mendukung langkah-langkah reformasi fiskal dan transparansi yang sedang kami lakukan. Semua demi perbaikan tata kelola negara,” tegasnya.
Menkeu Purbaya menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen pada reformasi fiskal, termasuk penguatan pengelolaan anggaran negara, efisiensi pembiayaan proyek strategis, dan percepatan program kesejahteraan sosial.
Meski rumor reshuffle makin kencang, Purbaya memilih tidak larut dalam isu politik dan tetap fokus pada prioritas kerja. Ia menegaskan, tanggung jawab utama Kementerian Keuangan adalah memastikan uang negara digunakan secara benar dan transparan.
“Yang penting rakyat tahu uang negara digunakan dengan benar. Kalau itu dianggap salah, biarlah publik yang menilai,” ujarnya menutup pernyataan.
Dengan klarifikasi tersebut, Purbaya berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu benar, serta tetap mendukung langkah reformasi yang tengah dijalankan pemerintah.
Hingga kini, tidak belum ada konfirmasi resmi dari Istana terkait rencana reshuffle kabinet. Namun, dinamika politik yang mengiringi kebijakan fiskal Purbaya menunjukkan bahwa isu ini masih sangat cair dan berpotensi berkembang.
Publik kini menantikan langkah Presiden Prabowo dalam menanggapi situasi tersebut apakah akan mempertahankan Purbaya sebagai simbol reformasi fiskal, atau memilih jalan politik yang lebih aman.