SERAYUNEWS– Momentum Hari Santri dan Maulid Nabi diperingati dengan penuh khidmat oleh para warga binaan di Rumah Tahanan (Rutan) Banjarnegara, Rabu (23/10/2024).
Ajang ini juga sekaligus sebagai sarana refleksi dan perenungan diri, bagi warga binaan untuk menjadi lebih baik lagi.
Kajian peringatan Maulid dan Hari Santri bagi warga binaan ini, menjadi satu momentum perjalanan spritual bagi warga binaan. Kegiatan-kegatan keagamaan ini, guna meningkatkan kesadaran dan spiritual bagi warga binaan.
Kepala Rutan Banjarnegara, Bima Ganesha Widyadharma mengatakan, perjalanan spiritual yang memanfaatkan momentum keagamaan ini menjadi bagian dari pembinaan keagamaan.
“Jadi selain memberikan bekal keterampilan bagi warga binaan, kami juga melakukan bimbingan keagamaan. Termasuk menjadikan momentum hari besar keagamaan, sebagai ajang refleksi diri,” katanya.
Menurutnya, warga binaan ini ibarat sedang mondok atau menjadi santri. Sehingga momentum ini menjadi momen untuk merefleksikan diri dan mempersiapkan masa depan.
Saat ini, para warga binaan ini sedang menjalani fase perjuangan baru dalam hidup mereka. Sesuai dengan tema tahun ini, yakni ‘Menyambung Juang, Merengkuh Masa Depan’. Sangat pas dengan perjuangan para warga binaan.
Perjuangan tidak hanya slogan semata, tetapi berada di dalam Rutan ini sebagai masa persiapan untuk meraih masa depan yang lebih cerah.
“Apa yang kita lakukan sekarang adalah bagian dari menyambung perjuangan, hingga kita siap menghadapi dunia luar dengan lebih baik dan bijak,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut juga ada kajian keagamaan dengan menghadirkan Ustaz Muhammad Fajri Mubarok, Penyuluh Agama Ahli Pertama pada Kementerian Agama Kabupaten Banjarnegara.
Dalam kajiannya, Ustaz Fajri menyampaikan pentingnya rasa syukur dalam kehidupan. Baik di dalam Rutan maupun di luar, sebagai kunci ketenangan hati dan bekal menjalani hidup yang lebih baik.