SERAYUNEWS-Mengutip kalimat seorang filsuf Tiongkok, perjalanan ribuan mil dimulai dari langkah pertama. Demikian gambaran warga Pengadegan, Purbalingga. Mereka memulai langkah pertama dalam mendukung ketahanan pangan nasional, dengan memanfaatkan pekarangan rumah mereka.
Kevin Tsalatsa, Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dari Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Pengadegan mengatakan, ratusan warga sudah memanfaatkan lahan pekarangan untuk ketahanan pangan.
“Ada 20 kelompok tani, dengan 25 anggota per kelompok yang kami bantu untuk mengembangkan pekarangannya menjadi lebih produktif,” ujar Kevin, Senin (22/5/2023).
Dinas Pertanian Purbalingga, telah meluncurkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Program P2L ini, melibatkan pemanfaatan lahan pekarangan, lahan tidur, dan lahan kosong yang tidak produktif.
“Program P2L dari Dinas Pertanian ini, merupakan upaya mendukung ketahanan pangan dan menjadi sumber pangan bagi keluarga,” tambahnya.
Dengan menerapkan manajemen yang tepat, bertani dengan skala kecil di pekarangan rumah ini mampu menghasilkan keuntungan bagi warga.
“Setiap kelompok tani mendapatkan bantuan Rp 50 juta dari Upland Project Kementerian Pertanian,” ujarnya.
Budi Aris Triono, petani milenial dari Kelompok Tani Karya Muda Lestari di Kecamatan Pengadegan mengakui, program ini memberikan banyak manfaat bagi warga.
“Kami tidak lagi harus membeli sayuran, karena sekarang bisa menanam sendiri,” ujarnya.
Warga membudidayakan beberapa komoditas dengan sistem semi organik, seperti terong, kangkung, kacang panjang, tomat, cabai, mentimun, dan pokcoy.
“Hasil panenan ada yang dijual, sebagian ada juga yang dibagikan kepada warga sekitar,” ungkap Budi.