BerandaCilacap45 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi Selama Pendemi

45 Kasus Kekerasan Terhadap Anak Terjadi Selama Pendemi

Cilacap, Serayunews.com-Angka kasus kekerasan terhadap anak di Kabupaten Cilacap meningkat selama adanya pandemik Covid-19. Berdasarkan data dari P2TP2A Citra Kabupaten Cilacap sejak Januari sampai Bulan Juli 2020 terjadi sebanyak 45 kasus kekerasan, dengan 96 korban.

Secara rinci kekerasan yang terjadi mulai dai kasus pencabulan sebanyak 15 kasus dengan jumlah korban 61 orang, pemerkosaan dua kasus dengan dua korban, kuasa asuh satu kasus dengan satu korban, KTA satu kasus dengan satu korban, persetubuhan sebaanak 21 kasus dengan korban sebanyak 21, pelecehan seksual dua kasus dengan 7 korban, dan trafficking ada dua kasus dengan 2 korban.

Dari jumlah 96 korban, sebanyak 91 korban merupakan anak-anak dan 5 dewasa dengan 52 orang merupakan laki-laki, dan 44 orang merupakan perempuan.
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pelrindungan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap melalui Kepala Bidang Kesejahteraan dan Perlindungan Anak Endah Setyarini mengatakan jika angka kekerasan meningkat setelah adanya pandemi.

“Jumlah kasus pada Bulan Januari sampai Februari 2020 sebelum ada pandemi terdata ada 19 kasus dengan 29 korban, dan terus meningkat sampai Bulan Juli menjadi 45 kasus dengan 96 korban,” ujarnya.

Sehingga sejak Bupan Maret sampai Juli terjadi 16 kasus dengan 67 korban. Termasuk diantaranya kasus pencabulan yang terjadi di Desa Segaralangu Kecamatan Cipari yang diungkap Polres Cilacap. Dimana satu kasus dengan puluhan korban anak

Meningkatnya jumlah kasus tersebut, kata dia terjadi beberapa faktor, satu diantaranya kesadaran masyarakat dan juga pemerintah desa melaporkan hal tersebut kepada dinas.
Untuk itu, meskipun anak-anak belajar di rumah, pengawasan terhadap anak-anak tetap diperlukan. Orang tua tetap harus memperhatikan kegiatan atau aktivitas anak-anaknya, pergaulannya, teman-temannya, selain itu juga harus mengecek ponsel anaknya.

“Orang tua tetap harus meningkatkan kewaspadaan dan pengawasan terhadap anak-anaknya, karena ternyata di masa pandemi anak-anak tetap harus diperhatikan,” katanya.

Terkait