SERAYUNEWS – Sebanyak delapan warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Permisan Nusakambangan, termasuk satu warga negara asing (WNA), resmi bebas.
Keputusan ini diberikan setelah mereka memenuhi syarat substantif dan administratif sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Kepala Lapas Permisan, Ahmad Hardi, menyampaikan bahwa pemberian pembebasan bersyarat ini merupakan bagian dari program pembinaan. Tujuannya untuk mempersiapkan warga binaan kembali ke masyarakat.
“Mereka telah menjalani lebih dari dua pertiga masa pidana, memiliki perilaku baik selama di lapas. Mengikuti program pembinaan dengan disiplin, dan mengalami penurunan tingkat risiko,” ujarnya, Sabtu (15/2/2025).
Menurutnya, proses pembebasan bersyarat tidak sembarangan, melainkan melalui berbagai tahapan evaluasi. Termasuk rekomendasi dari Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
“Kami memastikan bahwa mereka yang menerima hak pembebasan bersyarat benar-benar layak dan siap untuk berintegrasi kembali ke lingkungan sosial,” tambahnya.
Sementara itu, warga binaan yang merupakan WNA asal Iran dibebaskan karena telah habis masa pidana. Selanjutnya, ia diserahkan ke pihak Kantor Imigrasi untuk proses lebih lanjut.
“Untuk warga negara asing, setelah dibebaskan akan menjalani proses sesuai ketentuan keimigrasian. Bisa berupa deportasi atau tindakan hukum lainnya sesuai kebijakan Direktorat Jenderal Imigrasi,” terangnya.
Pembebasan bersyarat ini diharapkan dapat memberikan kesempatan bagi para mantan warga binaan untuk memulai kehidupan baru yang lebih baik.
“Kami berharap mereka dapat kembali ke masyarakat dengan bekal keterampilan dan sikap yang lebih positif setelah menjalani masa pembinaan di dalam lapas,” tandasnya.