SERAYUNEWS- Karena sering tidak mengalir dan sudah berkali-kali komplain, paguyuban pelanggan PDAM Banjarnegara berencana gelar ‘Ngudha rasa’ curhat massal secara terbuka, Rabu (11/10/2023).
Koordinator curhat masal pelanggan PDAM, Trihar mengatakan, keluhan pelanggan PDAM Banjarnegara ini akan mereka sampaikan pada managemen PDAM, DPRD dan PJ Bupati Banjarnegara.
Menurutnya, para pelanggan sudah berkali-kali menyampaikan komplain, tapi belum ada perubahan.
Baca juga: PDAM Banjarnegara Lakukan Perbaikan Pompa, BPBD Cari Sumber Lain untuk Droping Air Bersih
“Apa lagi kemarau begini, semua orang butuh air,” katanya, Selasa (10/10/2023).
Menurut Trihar, akibat sering tidak mengalir, banyak pelanggan PDAM terpaksa membeli untuk mencukupi kebutuhan. Bahkan, sering juga meminta bantuan droping air bersih ke banyak pihak.
“Kami ingin tahu, sebenarnya apa yang jadi masalah sehingga air sering tidak mengalir sampai beberapa hari? Anehnya lagi, aliran bermasalah ini hanya pada pelanggan PDAM wilayah kota saja. Kecamatan lain, infonya lancar-lancar saja,” katanya.
Aksi curhat massal ‘ngudha rasa’ tersebut, kata dia, akan di lakukan bersama relawan pemerhati sosial masyarakat. Penyampaian curhat, pertama di depan Kantor PDAM Banjarnegara, kemudian berlanjut ke DPRD Banjarnegara.
Direktur PDAM Banjarnegara, Bahar Ibnu saat di konfirmasi mengatakan, debit di sejumlah sumber air PDAM Banjarnegara saat ini makin memprihatinkan akibat kekeringan.
“Penurunan debit air saat ini, sudah mencapai 70 persen. Di sumber Kesenet, saat ini terpantau sekitar 14 liter per detik. Padahal normalnya, 40 liter per detik. Dampaknya ke wilayah pelayanan di kota dan sekitarnya,” katanya.
Bahkan, kata dia, ada satu sumber air di Kecamatan Susukan yang kondisinya saat ini sudah tidak produksi lagi. Untuk pelayanan di wilayah tersebut, di alirkan melalui pompa dari sumber Sungai Serayu yang ada di Kecamatan Klampok.
Begitu pula sumber air baku Kaliori, kondisinya sudah surut sejak beberapa bulan terakhir. Sehingga, tidak bisa berproduksi dan berdampak pada pelayanan wilayah kota.
“Kami sudah melakukan pergiliran distribusi air ke pelanggan, dengan sistem zonasi. Sistem tersebut untuk memudahkan PDAM melakukan pemantauan pengaliran, sesuai target dan waktu pelaksanaan ke pelanggan. Selain itu juga melakukan pengiriman air bersih kepada pelanggan yang terdampak setiap harinya, melalui 3 unit armada tangki air,” katanya.
Kondisi kekeringan, kata dia, juga sudah dia laporkan ke pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR. Termasuk mengusulkan sejumlah bantuan, terkait penanganan kekeringan, baik secara jangka pendek dan panjang.
“Kami usulkan untuk perbaikan sistem eksisting, di wilayah sumber air pada beberapa titik seperti di Sigaluh, Susukan dan Punggelan,” katanya.