Banjarnegara, serayunews.com
“Alhamdulillah semua santri di pesantren kami sudah mendapatkan vaksin semua, ini merupakan hasil kerjasama pesantren dengan Dinas Kesehatan, Polres, dan Kodim 0704 Banjarnegara, bahkan Polres Banjarnegara sudah melakukan kegiatan vaksin di wilayah kami beberapa kali, tidak hanya untuk santri dan tenaga pendidik di pesantren, tetapi juga dengan wali murid dan warga sekitar pesantren,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Tanbihul Ghofiliin Banjarnegara KH Chamzah Hasan.
Menurutnya, saat ini seluruh santri dan guru sudah mendapatkan vaksin, maka proses pembelajaran baik formal maupun nonformal dapat dilangsungkan dengan tatap muka. Kelas terbatas yang sebelumnya diberlakukan dapat digabung dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
“Salah satu peraturan yang masih berlaku adalah, untuk guru dari luar kota sebelum mengajar harus swab dulu di Poskestren, kami menyediakan fasilitas ini. Tujuannya agar aman,” katanya.
Meski begitu, untuk wali santri yang ingin mengunjungi anaknya masih belum bisa bertemu secara langsung. Namun mereka bisa mengunjungi pesantren dan bertemu dengan anaknya pada tempat yang sudah disediakan, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan serta ada pembatas antara santri dan wali santri.
“Orangtua menitipkan anak mereka di sini, kami harus menjaganya dengan baik, termasuk melindungi mereka dari Covid-19. Di sinilah kami tetap harus berhati-hati,” katanya.
Selain itu, bagi wali santri yang hendak mengunjungi anaknya di pesantren juga harus menunjukkan kartu vaksin sebagai bukti telah mendapatkan vaksin. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat untuk segera divaksin di pusat layanan vaksin yang disediakan pemerintah.
“Apalagi untuk jemaah (pengajian selapanan) Minggu Kliwon, wajib hukumnya untuk divaksin. Ini agar kita semua aman, Indonesia aman dan kembali normal,” ujarnya.
Kepala Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren) Tanbihul Ghofilin, dr. Agung Widiharto mengatakan, pihaknya memberlakukan sistem yang tegas bagi santri agar tetap patuh pada protokol. Secara periodik pihaknya mengecek kondisi kesehatan santri melalui kepala kompleks.
“Ini rutin ya, kalau misalnya ada santri yang sakit, kami langsung jemput dan tangani langsung. Kami usahakan untuk kami tangani sendiri. Alhamdulillah alat medis kami lengkap, meskipun belum selengkap rumah sakit,” ujarnya.
Ia mengatakan, untuk proses vaksinasi dan penerapan protokol kesehatan di lingkungan pesantren ini sangat ketat. Bahkan Wakil Gubernur Jawa Tengah Gus Taj Yasin Maimoen juga datang untuk meninjau langsung dan menunggui proses vaksinasi di pesantren ini.