SERAYUNEWS – Malam Nisfu Syaban yang jatuh pada pertengahan bulan Syaban memiliki makna istimewa bagi umat Islam.
Pada tahun 2025, malam Nisfu Syaban dimulai pada Kamis, 13 Februari 2025, setelah Maghrib, dan berlangsung hingga Jumat, 14 Februari 2025.
Malam Nisfu Syaban dikenal sebagai waktu di mana Allah SWT menurunkan rahmat dan ampunan-Nya kepada hamba-hamba-Nya. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Allah melihat kepada semua makhluk-Nya pada malam Nisfu Syaban, lalu mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.”
Oleh karena itu, malam ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berikut beberapa amalan yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan ibadah pada malam Nisfu Syaban:
Umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan sholat sunnah pada malam Nisfu Syaban. Salah satunya adalah sholat sunnah dua rakaat dengan niat sebagai berikut:
“Ushalli sunnata nisfi syabana rak’ataini lillahi ta’ala.”
Artinya: “Aku niat sholat sunnah Nisfu Syaban dua rakaat karena Allah Ta’ala.”
Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat Al-Ikhlas sebanyak 10 kali pada setiap rakaat.
Tradisi di kalangan umat Islam adalah membaca Surat Yasin sebanyak tiga kali pada malam Nisfu Syaban. Setiap kali selesai membaca, disertai dengan doa yang berbeda:
Malam Nisfu Syaban adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan memohon ampunan atas segala dosa yang telah diperbuat.
Selain ibadah pada malam hari, umat Islam juga dianjurkan untuk berpuasa pada siang hari Nisfu Syaban, yaitu pada Jumat, 14 Februari 2025.
Puasa ini termasuk dalam amalan sunnah yang memiliki banyak keutamaan.
Setelah melaksanakan sholat sunnah atau membaca Surat Yasin, umat Islam dapat membaca doa khusus Nisfu Syaban sebagai berikut:
“Allahumma ya dzal manni wala yumannu ‘alaik, ya dzal jalali wal ikram, ya dzatthouli wal in’am, la ilaha illa anta. Dzahra lal laji’ina, wa jahr al mustajirina, wa aman al khaifina. Allahumma in kunta katabtani ‘indaka fi ummil kitabi syaqiyyan aw mahruman aw matrudan aw muqattaran ‘alayya fi rizqi, fa amhu Allahumma bi fadhlika. Fa innaka qadha’ al-haqqa wa la yughadiyu ‘alayk.”
Artinya: “Ya Allah Tuhanku, wahai Yang memiliki anugerah dan tiada yang memberi anugerah kepada-Mu, wahai Yang mempunyai keagungan dan kemuliaan, wahai Yang mempunyai kekuasaan dan yang memberi nikmat, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, tempat bernaung bagi orang-orang yang mengungsi, tempat berlindung bagi orang-orang yang memohon perlindungan, dan tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan.
Ya Allah Tuhanku, jika Engkau telah menetapkan diriku di dalam Ummul Kitab (Lauh Mahfuz) yang berada di sisi-Mu sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir, atau disempitkan rezekinya, sudilah kiranya Engkau menghapuskan.
Ya Allah Tuhanku, berkat karunia-Mu apa yang ada dalam Ummul Kitab yaitu perihal diriku sebagai orang yang celaka, terhalang, terusir, dan sempit rezeki. Dan sudilah kiranya Engkau menetapkan di dalam Ummul Kitab yang ada di sisi-Mu agar aku menjadi orang yang berbahagia, mendapat rezeki yang banyak lagi beroleh kesuksesan dalam segala kebaikan. Karena sesungguhnya Engkau telah berfirman di dalam kitab-Mu dan firman-Mu adalah benar yang diturunkan melalui lisan Nabi yang Engkau utus, ‘Allah menghapus dan menetapkan apa yang Ia kehendaki. Di sisi-Nya Lauh Mahfuzh.'”
Semoga dengan melaksanakan amalan-amalan di atas, kita dapat meraih keberkahan dan ampunan dari Allah SWT pada malam Nisfu Syaban.***