Purbalingga, serayunews.com
Peristiwa angin kencang di wilayah Bobotsari terjadi sejak Senin pagi. Sejumlah pohon tumbang, bahkan sampai atap rumah berterbangan. Tercatat, ada tujuh rumah yang terdampak peristiwa tersebut.
“Ada tujuh rumah di Karangtalun yang terdampak, atap rusak karena mengelupas dan terbang,” kata Kades Karangtalun, Heru Catur Wibowo.
Diketahui, tujuh rumah tersebut masing-masing milik Heru Catur Wibowo, RT 01 RW 03, Widi Kuncoro RT 02 RW 05 Rupiah RT 02 RW 01 atap, RT 02 RW 02 RT 02 RW 03 Arifin RT 02 RW 05, Tati Ropiatun RT 01 RW 03. Kerugian materi mencapai belasan juta rupiah.
“Tidak ada korban jiwa, tapi karena rumah yang terdampak, kerugian material mecapai belasan juta. Termasuk rumah saya,” katanya.
Peristiwa angin kencang kembali melanda wilayah Kabupaten Purbalingga, Senin (07/02/2022). Wilayah utara kota Perwira, khusunya di wilayah Kecamatan Bobotsari. Sejumlah pohon tumbang, dan atap rumah warga berterbangan.
Desa Karangtalun, Kecamatan Bobotsari menjadi salah satu desa terdampak. Atap rumah warga berterbangan, bahkan ada bagian rumah yang roboh. Sejumlah pohon juga tumbang. Peristiwa itu terjadi sejak Senin pagi.
“Iya bener, sejak pagi angin besar banget. Ada atap yang terbang, rumah saya juga terdampak, bagian belakang ambruk,” kata Kades Karangtalun, Heru Catur Wibowo, Senin siang.
Sampai berita ini disiarkan, belum ada data pasti total rumah yang terdampak. Sebab terjangan angin masih besar melanda wilayah setempat. “Kalau angin itu dari kemarin ada cuma ngga besar, yang esktrim pagi ini, cuma angin tidak disertai hujan,” ujarnya.
Sobar, warga Desa Dagan, Bobotsari juga mengalami peristiwa tersebut. Dia yang seorang guru SD, sempat merasakan langsung terjangan angin.
“Saat naik motor sampai miring, anginnya kenceng banget,” ujarnya.
Warga Bobotsari lainnya, Dona, juga menyampaikan hal serupa. Angin kencang terjadi sejak pagi hari. Sampai siang ini masih terjadi. Dia yang hendak beraktivitas di luar rumah akhirnya mengurungkan niatnya.
“Gede banget anginnya, aku yang ada jadwal kunjungan jadi ditunda, kondisi tidak memungkinkan,” kata dia.