SERAYUNEWS – Jika mendengar kata Himbara, sebagian orang mungkin masih bingung. Padahal istilah ini akrab dalam dunia keuangan. Lantas, bank Himbara apa saja?
Sebagai informasi, Himbara adalah singkatan dari Himpunan Bank Milik Negara, yang terdiri dari bank-bank BUMN dengan modal dari kekayaan negara.
Karena dimiliki pemerintah, bank-bank ini punya tanggung jawab lebih besar: tidak hanya mencari keuntungan, tapi juga melayani masyarakat luas dan menopang program negara.
Peran Himbara bisa dibilang vital. Mereka menjadi jembatan antara dana masyarakat dan dunia usaha, menjaga stabilitas sistem keuangan, sekaligus menyalurkan berbagai program pemerintah.
Adapun mulai dari subsidi, bantuan sosial, hingga Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa baru saja mengumumkan kebijakan penting.
Pasalnya, pemerintah mengalirkan Rp200 triliun untuk memperkuat likuiditas perbankan. Dana ini dibagi kepada lima bank, dengan rincian:
Jumlah untuk BSI memang paling kecil. Alasannya, skala usaha BSI masih jauh lebih kecil dibanding empat bank konvensional lainnya.
Namun, keberadaan BSI dinilai strategis karena menjadi satu-satunya bank BUMN syariah yang beroperasi secara dominan di Aceh, wilayah yang menerapkan Qanun LKS (Lembaga Keuangan Syariah).
Salah satu pertanyaan publik adalah: apakah dana Rp200 triliun ini pinjaman baru? Menkeu menegaskan, bukan.
Dana tersebut berasal dari penggeseran simpanan pemerintah di Bank Indonesia ke bank umum, khususnya Himbara.
Dengan langkah ini, uang negara yang tadinya “diam” di bank sentral bisa langsung bekerja di lapangan melalui penyaluran kredit.
Artinya, strategi ini bukan sekadar menambah saldo bank, tetapi mendorong bank untuk aktif menyalurkan pembiayaan ke sektor riil, termasuk UMKM, infrastruktur, dan dunia usaha lainnya.
Hingga kini, ada empat bank yang jelas-jelas masuk dalam keluarga Himbara:
Selain itu, ada pula Bank Syariah Indonesia (BSI). Walau statusnya sering diperdebatkan, BSI merupakan bank syariah hasil merger tiga unit syariah milik bank Himbara.
Oleh karena itulah, BSI kerap ditempatkan sebagai bagian dari “keluarga besar” Himbara meski tidak selalu disebut anggota inti.***