
SERAYUNEWS – Di balik tembok tinggi Lapas Kelas IIB Cilacap, tumbuh harapan baru yang hadir dari kreativitas para Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP).
Melalui pelatihan Batik Ecoprint bertema “Back to Nature”, karya seni autentik lahir dari tangan-tangan yang tengah menata kembali masa depan.
Program Ecoprint bukan sekadar pengisi waktu luang. Pelatihan ini membangun keterampilan, kemandirian, serta memberikan terapi mental bagi para WBP.
Mereka belajar memanfaatkan kekayaan alam—daun, bunga, batang, dan akar—sebagai sumber pigmen alami untuk menciptakan motif unik pada kain.
Dengan bimbingan instruktur dari Athaya Clothing, WBP belajar mulai dari persiapan bahan, penyusunan motif, proses pengukusan, hingga menghasilkan karya siap jual bernilai estetika tinggi.
Kepala Subsie Kegiatan Kerja Lapas Cilacap, Nanda Hakiki, menegaskan bahwa Ecoprint menyatukan kreativitas dan kepedulian lingkungan.
“Program Ecoprint ini kami mencetak karya seni otentik dalam media kain menjadi karya dan produk bernilai jual tinggi, Back to Nature dengan memanfaatkan bahan baku yang ramah lingkungan membuat semua kegiatan pembinaan menjadi sangat efektif dari segi biaya, hasil produk dan manfaat,” ujarnya, Sabtu (6/12/2025).
Proses Ecoprint yang detail dan penuh ketelitian tanpa disadari menjadi sarana terapi mental bagi para WBP.
Aktivitas memilih daun, menata pola, hingga menunggu hasil akhir membantu mereka melatih kesabaran, fokus, dan ketenangan.
Seiring waktu, program ini mengubah cara pandang sebagian WBP terhadap masa depan. Keterampilan yang mereka bangun membuka peluang penghasilan setelah bebas, sekaligus membentuk optimisme baru untuk kembali ke masyarakat.
Nanda menegaskan bahwa program Ecoprint tidak berhenti pada aspek keterampilan teknis.
“Ini adalah implementasi nyata dari fungsi pembinaan kemandirian. Kami tidak hanya ingin mereka terampil, tetapi juga memiliki mental wirausaha sebagai bekal menjelang bebas kembali ke masyarakat,” katanya.
Produk Ecoprint karya WBP mulai mendapat perhatian sebagai kerajinan bernilai seni tinggi sekaligus ramah lingkungan.
Ke depan, pihak Lapas berharap dukungan pemerintah daerah, dinas terkait, dan sektor swasta untuk memperluas jaringan pemasaran.
Program Ecoprint di Lapas Cilacap membuktikan bahwa keterbatasan tidak menghalangi kreativitas.
Dari balik jeruji, karya berwarna lahir; dari tangan para WBP tumbuh harapan, kemandirian, dan masa depan yang lebih bermakna.