SERAYUNEWS – Setelah Shakira Amirah dan Sandy Kristian, kini giliran Maxwell Salvador, salah satu peserta Clash of Champions (CoC) lain yang memberikan klarifikasi terkait kontroversi yang menimpanya.
Masalah ini berhubungan dengan postingan di akun Instagram keduanya @kodokgeprekkk, yang diunggah lebih dari tiga bulan lalu.
Dalam story tersebut, Maxwell ketahuan foto saat makan di restoran cepat saji berinisial M sambil menunjukkan gambar semangka, yang pada akhirnya dinilai bertentangan dengan gerakan boikot produk-produk Israel.
Postingan tentang Maxwell ini dengan cepat menyebar dan menjadi viral di media sosial. Salah satunya, diunggah oleh akun X, @pochaccoita.
Akun tersebut menampilkan foto tangan seseorang saat di McD sambil memegang HP yang menampilkan gambar semangka (simbol dukungan terhadap Palestina).
Ia juga nampak mengacungkan jempolnya. Tampak keterangan bahwa foto tersebut merujuk pada Instagram kodokgeprekkk.
Selain foto itu, ada potret lainnya yang menunjukkan seseorang sedang memegang es krim di dalam mobil.
“Maaf guys, aku laper banget #ceasefire” demikian keterangan dalam foto tersebut.
Setelah foto ini menuai polemik, banyak yang menduga bahwa sosok di balik akun kodokgeprekkk adalah Maxwell Salvador.
Rupanya belakangan ini, Maxwell tidak membantah dan mengakui bahwa kodokgeprekkk adalah akun Instagram keduanya.
Menyadari bahwa perilakunya memicu kontroversi, Maxwell akhirnya memberikan klarifikasi dan meminta maaf kepada para penggemarnya.
Maxwell mengakui bahwa postingan di akun keduanya adalah miliknya dan itu merupakan kesalahan fatal yang tidak seharusnya dia lakukan.
Dia juga menyatakan bahwa teman-teman kuliahnya, terutama teman terdekatnya sempat marah ketika dia mengunggah story tersebut. Maxwell kemudian menghapusnya setelah mendapatkan banyak teguran.
“Aku mau mengucapkan maaf sebesar-besarnya ke kalian semua, aku tau kalian semua marah dan kecewa ke aku, dan aku gabisa membela diri sama sekali tentang ketikanku itu di second account ku itu,” demikian keterangan Maxwell dalam channel WhatsApp miliknya.
Menurut Maxwell, pemikirannya dahulu yakni mendukung #ceasefire bisa dilakukan tanpa memboikot perusahaan yang pekerjanya adalah orang Indonesia.
Dia sempat berpikir bahwa dukungan Palestina bisa dilakukan bersamaan dengan makan di McD.
Setelah belajar lebih dalam, Maxwell akhirnya menyadari bahwa pemikirannya sangat salah. Dia mengakui kesalahannya tanpa membela diri.
“Aku salah banget. Isu ini enggak sesimpel itu, berhubungan dengan penderitaan, human rights, dan nyawa yang sangat banyak,” ungkapnya.
“Boikot itu sangat penting untuk kita lakukan sebisa kita/sejauh kita mampu (aku paham banget kita enggak mungkin bisa boikot semuanya 100%), untuk berikan tekanan global terhadap Israel untuk stop genosida dan penjajahan,” tambahnya.
Maxwell juga menyatakan bahwa dia tidak bisa mengatakan apa-apa lagi selain meminta maaf dan menyesal.
Mahasiswa dengan segudang prestasi itu kemudian berharap agar dirinya bisa lebih hati-hati lagi.
Di akhir klarifikasinya, Maxwell menyatakan bahwa dirinya menghargai semua masukan dari teman-temannya serta sangat berterima kasih atas teguran tersebut.
“Semoga dengan kejadian ini aku bisa lebih banyak belajar lagi. Masukan temen-temen semuanya bener-bener aku baca dan aku menghargai opini kalian semua.” pungkasnya.***