SERAYUNEWS– Salah satu fenomena yang unik di Pemilu 2024 adalah ketika ada calon anggota legislatif yang sudah meninggal dunia, tapi tetap dapat suara. Namanya masih dicoblos oleh para pemilih. Bahkan, jumlahnya pun sampai belasan ribu suara.
Fenomena itu ada di daerah pemilihan Jawa Timur II untuk DPR RI. Adalah caleg PDI Perjuangan Prof Hamka Haq yang sudah berpulang dan mendapatkan belasan ribu suara. Hingga, Selasa (20/2/2024), Prof Hamka sudah mendapatkan 14 ribuan suara. Dia berada di posisi dua suara terbanyak internal PDI Perjuangan di Jawa Timur II. Hamka tertinggal dari dr Mufti N Anam yang memiliki suara 66 ribuan.
Mengingat penghitungan suara yang masuk ke website KPU belum tuntas, masih memungkinkan bagi Prof Hamka untuk mendapatkan suara tambahan. Tentunya, karena Prof Hamka sudah meninggal dunia, suara akan dialirkan ke partai politik, dalam hal ini PDI Perjuangan.
Prof Hamka yang seorang akademisi dari UIN Alauddin Makassar Sulawesi Selatan ini meninggal dunia pada Desember 2023. Hanya saja, saat Prof Hamka meninggal dunia, surat suara sudah dalam proses. Sehingga, nama Prof Hamka masih tertera di surat suara untuk Jawa Timur II.
Di internal PDI Perjuangan, Prof Hamka adalah sosok yang loyal. Prof Hamka sudah jadi ketua DPP PDI Perjuangan sejak 2005. Maka, jika ditarik dari 2005 sampai 2023, Prof Hamka sudah berada di jajaran pimpinan parpol bersimbol kepala banteng itu 18 tahun.
Prof Hamka adalah sosok yang sangat paham dengan agama Islam. Sebab, studinya memang khusus ke Agama Islam. Maka, dia pun menjadi motor pembentukan Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) yakni anak organisasi PDI Perjuangan yang bergerak di bidang keagamaan Islam. Prof Hamka pun memberi warna agamis di PDI Perjuangan yang dikenal sebagai parpol nasionalis.
Dapil Jawa Timur II memang menjadi salah satu daerah andalan PDI Perjuangan. Di Jawa Timur II meliputi Kota dan Kabupaten Pasuruan serta Kota dan Kabupaten Probolinggo. Untuk Jawa Timur II PDI Perjuangan menjadi pesaing ketat dari PKB. Di penghitungan sementara Pemilu 2024 DPR RI, PKB masih unggul dari PDI Perjuangan. Namun, penghitungan masih dinamis karena belum tuntas 100 persen.