SERAYUNEWS – Untuk mencegah perselisihan antara murid dan guru yang berpotensi berujung pada tindak pidana, PGRI Kabupaten Banjarnegara berkomitmen membuka jalur komunikasi dengan berbagai pihak. Langkah ini sebagai antisipasi, agar pendidikan di Banjarnegara semakin maju dan harmonis.
Ketua PGRI Banjarnegara, Heling Suhono, menegaskan pentingnya sinergi antara wali murid, masyarakat, guru, dan penegak hukum. Sehingga bisa menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.
“Kami akan membuka jalur komunikasi dan kesepakatan antara wali murid dengan sekolah agar tindakan tegas guru dalam mendidik anak tetap berjalan baik,” katanya.
Heling juga menambahkan bahwa komitmen bersama dengan melibatkan penegak hukum sangat diperlukan. Hal ini bertujuan untuk memastikan langkah pendisiplinan guru tidak sampai ke ranah hukum.
“Sekolah harus tetap ramah anak, sehingga siswa merasa aman dan nyaman saat belajar,” ujarnya.
Ketua Dewan Pembina PGRI Kabupaten Banjarnegara, KH Khayatul Makky, mendorong jajaran pengurus PGRI yang baru untuk bergerak cepat demi peningkatan kualitas pendidikan.
“Apa yang sudah baik dari kepengurusan periode lalu harus kita lanjutkan dan kembangkan. PGRI Banjarnegara harus memiliki visi yang jauh ke depan,” tegasnya.
Menurut KH Khayatul Makky, salah satu terobosan adalah kajian ilmiah untuk menghasilkan ide-ide baru dalam memajukan pendidikan.
“Dulu, pendidikan Indonesia lebih maju dari negara tetangga seperti Malaysia, tetapi kini sudah setara. Kita butuh ide-ide dari bawah ke atas yang bisa membawa kemajuan pendidikan di negeri ini,” tambahnya.